Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mengenal Mastositosis, Penyakit Langka yang Disebabkan Penumpukan Sel

Mastositosis merupakan suatu gangguan yang merujuk pada menumpuknya sel-sel kekebalan yang dikenal sebagai sel mast di berbagai organ di dalam tubuh.

28 Mei 2023 | 13.30 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Salah satu bakteri yang tahan terhadap anti-biotik, Klebsilla penumoniae, yang sedang menginfeksi sel darah putih manusia. Bakteri ini tentunya menjadi mimpi buruk bagi dunia kesehatan. (National Institute of Allergy and Infectious Diseases)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sel mast adalah jenis sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan. Ketika mendeteksi kuman atau virus, sel mast akan memicu respons inflamasi dengan melepaskan zat kimia yang disebut histamin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yang melindungi tubuh dari kuman dan virus. Sel mast juga terlibat dengan fungsi vital lainnya seperti untuk penyembuhan luka, pertumbuhan tulang dan pembentukan pembuluh darah baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip Cleveland Clinic, mastositosis merupakan suatu gangguan yang merujuk pada menumpuknya sel-sel kekebalan yang dikenal sebagai sel mast di berbagai organ di dalam tubuh.

Mastositosis sering disebabkan oleh mutasi pada gen yang disebut KIT. Dalam kebanyakan kasus, kelainan gen ini tidak diwariskan. Mastositosis cenderung jarang terjadi, diperkirakan hanya memengaruhi 1 dari 10.000-20.000 orang.

Salah satu tanda pertama mastositosis adalah adanya ruam pada kulit. Saat kulit teriritasi, ruam ini bisa berkembang menjadi gatal-gatal. Ini sering disebabkan oleh menggosok atau menggaruk ruam, tetapi sejumlah makanan dan obat-obatan juga dapat memicu hal ini.

Gejala mastositosis lainnya dapat termasuk:

- Bercak coklat kemerahan pada kulit, atau benjolan yang terasa gatal

- Kulit melepuh, biasanya terjadi pada anak-anak

- Mual, sakit perut, diare dan muntah

- Sakit tulang

- Penurunan tekanan darah

- Pingsan.

Mengutip National Health Service, belum ada obat khusus untuk mastositosis. Pengobatan yang ada hanyalah untuk meredakan gejalanya. Pilihan pengobatan akan tergantung pada jenis mastositosis dan tingkat keparahan gejalanya.

Mastositosis ringan hingga sedang dapat diobati dengan krim steroid (kortikosteroid topikal) untuk waktu yang singkat. Krim steroid mengurangi jumlah sel mast yang dapat melepaskan histamin dan memicu pembengkakan pada kulit.

Antihistamin juga dapat digunakan untuk mengobati gejala mastositosis seperti kulit merah dan gatal. Antihistamin merupakan jenis obat yang menghalangi efek histamin, dan sering digunakan untuk mengobati kondisi alergi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus