Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasteurisasi adalah metode sterilisasi yang berfungsi membunuh kuman penyebab penyakit yang dapat mengkontaminasi susu. Dengan kata lain susu pasteurisasi merupakan proses pemanasan pada susu segar sebelum susu tersebut siap untuk dikonsumsi. Proses ini dilakukan dengan cara memanaskan susu dalam suhu dan durasi tertentu. Beberapa jenis pasteurisasi, salah satu teknik yang paling umum dipakai adalah ultra high temperature atau UHT.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada teknik ini, susu akan dipanaskan pada suhu 137-150 derajat Celsius dalam waktu sekitar 2 detik. Setelahnya, susu disimpan dalam wadah kedap udara. Selama kemasannya tidak dibuka, susu yang telah diproses dengan pasteurisasi susu UHT bisa bertahan hingga 90 hari meski tidak disimpan dalam lemari pendingin atau kulkas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Teknologi pasteurisasi pada susu dikenal sejak 1800-an. Cara ini diyakini cukup efisien untuk memastikan susu bisa bertahan lama serta mengurangi beberapa risiko negatif.
Banyak anggapan yang berkembang mengatakan bahwa susu pasteurisasi tidak lebih baik dari susu murni atau susu segar. Alasannya karena proses pasteurisasi dianggap justru merusak kandungan protein, lemak, dan nutrisi lainnya yang terdapat pada susu murni.
Dilansir dari The Sun, terkait hal itu, lembaga pengawasan makanan di Amerika Serikat (FSA atau The Food Standards Agency) telah memperingatkan bahaya susu yang belum diolah dan sebuah studi di Amerika. Bahkan lembaga satu ini mengklaim bahwa susu mentah membuat orang 100 kali lebih mungkin mengalami sakit dibandingkan mereka yang mengkonsumsi susu yang telah dipasteurisasi.
Menurut FSA, langkah terbaik justru menghindari produk susu mentah, apalagi sistem kekebalan tubuh yang lemah atau sedang hamil, bayi, dan anak-anak juga disarankan menghindari konsumsi susu mentah.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION