Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di Indonesia, sekarang corn dog makanan yang populer. Dikutip dari Taste Atlas, corn dog variasi dari menu hot dog. Keduanya sama-sama berbahan dasar sosis atau olahan daging lainnya yang ditusuk gagang pegangan. Setelah itu dicelupkan dalam adonan tepung jagung cair. Penggunaan tepung jagung ini yang memunculkan nama corn dalam varian hot dog ini. Biasanya bagian luarnya dilumuri tepung roti agar makin renyah setelah digoreng.
Asal-usul Corn Dog
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Corn dog mulanya diperkenalkan di Texas State Fair oleh Neil Fletcher pada 1942. Namun, ada beberapa klaim tentang asal-usul makanan ini. Di Minnesota State Fair ada vendor yang menyatakan menemukan corn dog dengan sebutan awal pronto pup pada 1941.
Saking diminatinya, ada hari khusus untuk corn dog oleh masyarakat San Marcos di Amerika Serikat. Hari khusus itu pada pertengahan Maret, tepatnya Sabtu pertama March Madness atau Kejuaraan Bola Basket di Amerika. Masyarakat merayakannya dalam festival rakyat sambil bersantap corn dog. Kabarnya, kebiasaan ini sudah dimulai sejak tahun 2003.
Tidak hanya populer di Indonesia, makanan ini juga populer antara lain di Korea Selatan, Jepang, Argentina, Australia, Selandia Baru. Agaknya corn dog mudah diterima oleh lidah masyarakat dunia sampai mudah menjadi populer.
Di Indonesia, corn dog biasanya disantap dengan saus sambal atau tomat dan mayones. Di luar Indonesia variasinya juga beragam saat menyantap corn dog. Ada yang menambahkan mustard, acar, dan asinan kubis. Perbedaan itu menyesuaikan budaya selera di negara masing-masing.
Penyesuaian makanan ini bukan hanya toping, melainkan juga jenis sosis. Ada beberapa penjual yang menggunakan sosis dengan campuran keju di dalamnya, biasanya mozarela. Senasai menggigit corn dog dengan lelehan keju di dalamnya.