Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kehidupan slow living adalah tentang memperlambat ritme hidup, menghargai momen-momen kecil, dan fokus pada kualitas daripada kuantitas. Slow living sering kali melibatkan pengurangan stres, konsumsi yang lebih sadar, dan peningkatan koneksi dengan diri sendiri, orang lain, dan alam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gaya hidup ini tidak memerlukan cara hidup tertentu atau hasrat untuk melakukan aktivitas tertentu. Tujuannya adalah untuk menciptakan rasa damai dan puas dalam hidup seseorang sekaligus mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apa itu Slow Living?
Dikutip dari laman The Good Trade, slow living adalah gaya hidup yang mengusung nilai-nilai seperti kesederhanaan, keberadaan di saat ini, dan koneksi yang lebih dalam dengan diri sendiri, orang lain, dan alam.
Berbeda dengan kehidupan yang didorong oleh kecepatan dan kesibukan, slow living menekankan pentingnya memperlambat ritme hidup, mengurangi stres, dan menemukan kebahagiaan dalam momen-momen sederhana.
Di tengah kesibukan dan tekanan kehidupan modern, slow living menawarkan sejumlah manfaat yang signifikan sebagi berikut:
- Kesehatan Mental dan Emosional
Melambat dan mengurangi stres dapat meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional. Dengan memberi diri kita waktu untuk bernapas dan menikmati hidup, kita dapat mengurangi risiko kelelahan, kecemasan, dan depresi.
- Kualitas Hidup yang Lebih Tinggi
Dengan memfokuskan perhatian pada momen-momen kecil dan nilai-nilai yang benar-benar penting, kita dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Ini berarti lebih banyak waktu untuk menikmati hubungan yang bermakna, mengejar hobi, dan menikmati hal-hal sederhana yang membuat kita bahagia.
- Kesadaran Konsumsi
Slow living mendorong kita untuk mempertimbangkan dengan hati-hati apa yang kita beli dan konsumsi. Dengan mengurangi keinginan akan barang-barang materi dan memilih barang-barang berkualitas yang bertahan lama, kita dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat.
- Koneksi dengan Alam
Menghabiskan waktu di alam, mengamati keindahan alam, dan berinteraksi dengan lingkungan alami dapat memberikan ketenangan pikiran dan rasa koneksi yang mendalam dengan alam. Ini penting untuk keseimbangan dan kesejahteraan kita secara keseluruhan.
Menerapkan slow living dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan melalui langkah-langkah sederhana seperti sebagai berikut:
- Praktikkan Kehadiran di Saat Ini
Alihkan perhatian dari masa lalu dan masa depan, dan alihkan fokus pada momen sekarang. Latihlah diri untuk lebih hadir secara mental dan emosional dalam setiap aktivitas yang sedang dilakukan.
- Berikan Ruang untuk Kegembiraan Sederhana
Temukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti menikmati secangkir teh di pagi hari, mendengarkan musik favorit, atau menonton matahari terbenam. Ini adalah momen-momen kecil yang dapat memberikan kebahagiaan yang besar.
- Kurangi Ketergantungan pada Teknologi
Sempatkan waktu untuk memutus koneksi dengan teknologi dan menghabiskan waktu di alam, berolahraga, atau melakukan kegiatan kreatif tanpa gangguan dari gawai elektronik.
- Praktikkan Kebijaksanaan Konsumsi
Pertimbangkan kembali kebutuhan versus keinginan, dan berinvestasi dalam barang-barang berkualitas yang benar-benar memberikan nilai tambah dalam hidup kita. Kurangi limbah dan konsumsi yang berlebihan.
- Buat Waktu untuk Koneksi dengan Orang Lain
Luangkan waktu untuk berinteraksi dengan keluarga, teman, dan komunitas. Bangun hubungan yang mendalam dan bermakna yang memberikan dukungan dan kebahagiaan.
Pilihan Editor: Tetap Produktif dengan Gaya Hidup Slow Living