Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Kei - Deru perahu motor memecah perairan Teluk Ohoi Disuk yang menghubungkan Kei Besar dan Kei Kecil menjadi irama alam yang bisa didengarkan di Pulau Kei Kecil, Maluku Tenggara, saban pagi. Pemandangan matahari keemasan yang muncul di garis pantai dan memantulkan refleksi pada air laut turut menjadi lanskap menawan pengiringnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagaimana rasanya jika pemandangan ini disaksikan sambil menikmati mi rebus atau mi goreng, komplet dengan cabai rawitnya? Tentu akan terasa berbeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengalaman makan mi seperti ini bisa Anda dapatkan ketika tengah berkunjung ke Pulau Kei, Maluku Tenggara. Di ujung timur Ohoi Disuk, 10 kilometer dari bandar udara setempat, Anda bisa menemui warung apung tepi pantai. Anda bisa meminta pemilik warung, Petronela, memasakkan mi.
Tentu saja, bonus pemandangan lain akan didapatkan di warung itu, yakni menyaksikan penangkaran penyu dan keramba ikan-ikan segar. Anda bisa meminta Petronela memasak ikan segar-segar ini sebagai menu pelengkap di sepiring mi bercabai rawit.
Lezatnya mi terasa berbeda jika dinikmati di tempat yang indah seperti saat liburan. Misalnya, makan mi plus cabai rawit berlatar pemandangan laut yang biru dan iringan musik alam berupa deburan ombak di Pulau Kenawa, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Di tepi pulau tak berpenghuni ini, Anda akan menjumpai sebuah warung di tepi pantai yang menjajakan mi.
Rasa mi menjadi berkali lipat lebih nikmat karena di hadapan Anda tersaji pemandangan hamparan laut dengan warna bergradasi dan daratan Sumbawa yang membentang seperti lukisan. Anda bisa menikmati sepiring mi sembari duduk di atas pasir putih tanpa alas.
Di tengah Kenawa juga terdapat bukit rumput yang menjadi ikon pulau itu. Sebelum menyantap mi, cobalah naik ke bukit dan melihat indahnya pulau kecil Kenawa dari ketinggian. Seusai lelah mendaki dan perut keroncongan, santaplah sepiring mi Anda di tepi pantai.
Makan mi sambil menyaksikan rusa-rusa bermain bisa dilakukan di penangkaran rusa Ranca Upas, Ciwidey, Bandung. Di tepi penangkaran, terdapat warung-warung kaki lima yang menjajakan mi rebus dan mi goreng, lengkap dengan cabai rawitnya.
Menyantap mi akan terasa spesial karena selain makan sambil melihat rusa hidup di penangkaran, Anda bakal menyaksikan pemandangan hamparan perbukitan Ciwidey di depan mata. Hijau pepohonan di hadapan akan membuat mata terasa segar.
Adapun cuaca dingin dan berkabut di Ciwidey akan menambah selera makan dan membuat Anda tak cukup makan sepiring mi.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA