Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Menyerang Anak-Anak, Dari Kaum Homoseks

Penyakit aneh sedang melanda AS, menelan korban ratusan orang, diduga ditularkan oleh kaum homoseks. (ksh)

8 Januari 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MULA-MULA dia menyerang kaum homoseks. Lantas menghantam pecandu obat bius. Sudah 18 bulan penyakit itu gentayangan, namun para ahli masih belum bisa menjelaskan epidemi apa yang kini mengancam Amerika itu. Sedangkan keadaan semakin runyam, karena penyakit yang aneh itu mulai mengambil korban di kalangan bayi dan anak-anak. Di Kota New York saja tercatat 20 anak terserang. Para ahli menyebutkan penyakit baru ini sebagai sindroma kerusakan sistem pertahanan tubuh (acquired immune-deficiency sndrome). Dia menyebabkan tubuh lemah terhadap serangan penyakit. Membuat korban gampang kena infeksi dan kanker, atau kedua-duanya sekaligus. Daya bunuh penyakit ini digambarkan lebih ganas daripada cacar, penyakit yang baru berhasil dikalahkan manusia dalam 10 tahun belakangan ini. Tingkat kematian di antara korban juga tinggi. Dari 800 korban 300 arang (38%) mati. Para peneliti yang mewawancarai para penderita menyebutkan penyakit tersebut mula-mula menyerang dengan gejala seperti demam yang bolak-balik menyerang, limpa membengkak, turun berat badan dan hilang nafsu makan. Lantas mereka merasakan kelesuan yang hebat. Tumpukan gejala itu dari bulan ke bulan tambah memburuk. Kemudian menyusullah penderitaan yang lebih parah. Sekitar 30 sampai 40% penderita kena kanker Kaposi yang jarang sekali ditemukan di Amerika Serikat. Kanker yang ditemukan di Afrikaitu menampakkan diri di kaki dengan bercak-bercak biru atau cokelat. Lebih kurang 20% penderitanya meninggal. Kalau korban penyakit baru ini tidak kena kanker, penyakit infeksi yang menyerang mereka menadi semakin parah. Karena virus dan bakteri yang jarang menyusahkan orang selama ini, ternyata ikut-ikutan menyiksa. Lantaran sistem kekebalan tubuh si pasien begitu rendah mutunya. Belum diketahui apa yang menyebabkan sistem pertahanan tubuh menjadi begitu rusak. Beberapa ahli berteori tentang efek samping amyl nitrate. Obat ini memang luas dipakai kaum homoseks karena mereka masih saja tidak puas dengan kenikmatan yang ada pada sesama jenisnya. Pembunuh baru yang masih jadi teka-teki ini mula-mula menyerang kaum homo di Kota New York. "Tak ada orang yang tahu seperti apa jadinya seorang homoseks di New York," ucap Larry Kramer salah seorang pendiri organisasi kesehatan orang-orang homoseks di kota metropolitan itu. Sebanyak 17 orang teman Kramer mati terserang penyakit itu dan puluhan lagi mendekam di rumah sakit. "Kayaknya seperti hidup di London yang terus-menerus diserang Jerman, anda tak tahu kapan bom berikutnya akan menghantam," katanya menggambarkan ketakutan yang sekarang menghinggapi orang-orang homoseks di kota itu. Ada pula yang mengatakan penyakit itu berasal dari Haiti. Kaum homoseks dari New York memang banyak yang suka pelesir ke sana. Tetapi itu hanya tinggal dugaan belaka. Karena sekalipun sudah dikirim tim penyelidik untuk memeriksa pelacur laki-laki di ibukota Haiti, Port-au-Prince, teori itu belum bisa dibuktikan kebenarannya. Tidak hanya para pelacur laki-laki yang diselidiki, juga praktek guna-guna yang luas dikenal di sana, seperti ritus mencampurkan darah hewan ke darah manusia, ikut diamati. Hasilnya pun tak ada. SEMENTARA itu dari sekelompok penderita, para ahli mendapat kesan bahwa penyakit ini disebabkan organ tubuh yang terjangkit penyakit infeksi. Pola penyakit itu kelihatannya mirip-mirip hepatitis B, satu jenis penyakit yang menyerang organ hati, yang umum menyerang orang homoseks dan pecandu obat bius. Terkadang hepatitis juga menyerang pasien yang mendapat transfusi darah. Untuk mencegah penyakit ini kementerian kesehatan di AS mau melarang orang-orang homoseks menjadi donor darah. Ini barangkali ada kaitannya dengan seorang yang baru menjalani operasi jantung mendadak kena penyakit ajaib itu. Diduga tercemar ketika dapat transfusi darah. Tetapi rencana yang menyudutkan kaum homoseks itu mendapat tantangan dari berbagai pihak, karena toh belum diketahui secara pasti apa sebenarnya yang menyebabkan penyakit yang sudah mengambil korban di 27 negara bagian AS itu. Semua usaha untuk mengisolasi kuman penyebab infeksi pada penyakit yang aneh ini pun masih gagal saja. Para peneliti sampai sekarang belum mampu memindahkan penyakit baru itu ke tubuh binatang. Satu langkah paling dasar bagi para ahli untuk membuka kemungkinan meneliti penyebab penyakit di laboratorium.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus