Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Apa Itu Infeksi Salmonella? Salah Satu Penyebab Konsumsi Ikan Mentah

Sumber utama infeksi salmonella adalah makanan mentah atau setengah matang, seperti daging, unggas, telur, atau produk susu yang tidak diolah.

27 Desember 2024 | 14.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi diare. lifeworkswellnesscenter.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mengonsumsi makanan tercemar berpotensi menyebabkan infeksi. Salah satu yang kerap terjadi adalah salmmonellosis, salah satu penyakit infeksi yang sering terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri Salmonella. Penyakit ini umumnya menyebabkan gejala seperti diare, demam, dan kram perut, yang dapat muncul dalam waktu 8 hingga 72 jam setelah terpapar bakteri.

Dilansir Mayo Clinic, infeksi Salmonella biasanya terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi bakteri tersebut. Penyakit ini merupakan salah satu penyebab paling umum keracunan makanan di seluruh dunia. 

Infeksi Salmonella sering kali tidak menimbulkan gejala pada beberapa orang. Namun, sebagian besar penderita akan mengalami diare, demam, dan kram perut dalam waktu 8 hingga 72 jam setelah terpapar bakteri. Meskipun kebanyakan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat pulih dalam beberapa hari hingga seminggu tanpa perawatan khusus, infeksi ini dapat berbahaya bagi kelompok rentan seperti bayi, lansia, dan mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Gejala salmonellosis yang paling umum mencakup diare, sakit perut, mual, muntah, demam, menggigil, hingga darah dalam tinja. Dalam beberapa kasus, diare dapat berlangsung hingga 10 hari, dan diperlukan waktu berminggu-minggu bagi sistem pencernaan untuk kembali normal. Jika infeksi menyebar ke luar usus, komplikasi serius yang mengancam jiwa dapat terjadi.

Seperti yang dilansir dari Cleveland Clinic, sumber utama infeksi salmonella adalah makanan mentah atau setengah matang, seperti daging, unggas, telur, atau produk susu yang tidak dipasteurisasi. Bakteri juga dapat ditemukan pada buah dan sayuran yang tidak dicuci dengan baik, serta air yang tidak diolah dengan benar. Selain makanan, kontak dengan hewan seperti ayam, bebek, reptil, atau amfibi yang terkontaminasi juga dapat menyebabkan infeksi.

Beberapa kelompok orang memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi atau mengalami komplikasi berat. Misalnya, mereka yang menggunakan antasida, yang mengurangi keasaman lambung sehingga bakteri lebih mudah bertahan hidup, atau mereka dengan penyakit radang usus, yang membuat saluran cerna lebih rentan terhadap infeksi.

Bagaimana Salmonella Menyerang Tubuh?

Ketika bakteri Salmonella masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman, mereka menyerang dan merusak sel-sel yang melapisi usus. Kerusakan ini menyebabkan tubuh sulit menyerap air, yang kemudian berujung pada diare. Gejala lain seperti kram perut dan demam muncul sebagai respons alami tubuh untuk melawan infeksi.

Meskipun diare adalah gejala utama, muntah tidak selalu terjadi. Beberapa penderita juga dapat mengalami tinja berdarah, yang menjadi tanda bahwa infeksi telah merusak jaringan usus secara signifikan. Dalam kasus yang jarang, beberapa jenis Salmonella dapat menyebabkan demam tifoid, penyakit serius yang lebih umum di negara berkembang.

Cara terbaik untuk mencegah salmonellosis adalah dengan memastikan kebersihan makanan dan tangan. Memasak makanan hingga matang, mencuci tangan setelah menangani hewan atau makanan mentah, serta menghindari konsumsi susu atau jus yang tidak dipasteurisasi adalah langkah pencegahan yang efektif.

Sebagian besar kasus salmonellosis tidak memerlukan pengobatan khusus dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, penting untuk mencegah dehidrasi dengan minum banyak cairan, seperti air, kaldu, atau larutan rehidrasi oral. Jika diare parah atau terjadi komplikasi seperti demam tinggi atau tinja berdarah, segera hubungi tenaga medis. Dalam kasus tertentu, terutama pada pasien yang berisiko tinggi, antibiotik mungkin diresepkan untuk membantu mengendalikan infeksi.

Salmonellosis adalah penyakit yang umumnya dapat dicegah dengan kebersihan yang baik dan pengolahan makanan yang tepat. Meski sering kali tidak berbahaya bagi orang sehat, infeksi ini dapat menjadi serius pada kelompok rentan. Dengan memahami gejala, penyebab, dan cara pencegahannya, kita dapat melindungi diri dan orang di sekitar dari risiko infeksi Salmonella.

MAYO CLINIC | CLEVELAND CLINIC

Pilihan Editor: Utamakan oralit, bukan infus

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus