Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Puluhan kasus cacar monyet telah dilaporkan di beberapa negara di Eropa, dan wabah tersebut telah menyebar ke Amerika Utara dan Australia. Terbaru, kasus cacar pertama kali berhasil menembus Singapura.
Walaupun di Indonesia telah dikonfirmasi belum ditemukan kasus ini, perlu mengenali beberapa gejala cacar monyet.
Pertama Terkonfirmasi Serang Manusia di Kongo
Cacar monyet disebabkan oleh virus yang ditularkan dari hewan yang terinfeksi. Para ilmuwan pertama kali mengidentifikasi penyakit ini pada tahun 1958 yang ditemukan pada seekor monyet. Kasus cacar monyet pertama kali terkonfirmasi menyerang manusia terjadi pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbagai spesies hewan telah diidentifikasi rentan terhadap virus cacar monyet termasuk berbagai jenis tupai, dormice, berbagai jenis primata dan spesies lainnya.
Rincian Gejala Cacar Monyet
Gejala cacar monyet mirip dengan cacar pada umumnya, namun biasanya lebih ringan. Setelah tertular virus ini, gejala pertama dapat muncul setelah lima hingga 21 hari. Berikut gejala cacar monyet seperti dilansir dari situs healthline:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Sakit punggung
- Kelelahan
- Panas dingin
- Pembengkakan kelenjar getah bening atau limfadenopati
Setelah demam berkembang, ruam biasanya muncul sehari hingga tiga hari kemudian. Ruam biasanya terdapat pada wajah, telapak tangan, telapak kaki, mulut, alat kelamin dan mata, termasuk konjungtiva dan kornea.
Ruam pada cacar monyet menyebabkan lesi atau perubahan kulit yang tak normal. Dimulai dari perubahan warnah kulit, selanjutnya tampak benjolan bening dengan cairan bening. Lalu tampak benjolan dengan cairan kekuningan. Terakhir, ruam-ruam tersebut berubah menjadi keropeng.
Walaupun kebanyakan cacar monyet bukan penyakit yang berbahaya, namun komplikasi dari penyakit ini dapat menyebabkan bronkopneumonia, sepsis, radang jaringan otak, infeksi kornea, infeksi sekunder, infeksi kornea yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan, bahkan kematian.
ANNISA FIRDAUSI
Baca juga : Kementerian Kesehatan: Cacar Monyet Bisa Sembuh Sendiri