Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Orang Dewasa pun Perlu Vaksin, Simak Penjelasan Vaksinolog

Pakar menjelaskan sebagian vaksin sudah diberikan di usia anak dan seiring waktu antibodinya menurun sehingga perlu penguat saat memasuki usia dewasa.

25 Agustus 2024 | 22.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dan vaksinolog Dirga Sakti Rambe menjelaskan pentingnya vaksin di usia dewasa untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Ia menjelaskan sebagian vaksin sudah diberikan pada usia anak dan seiring waktu antibodinya menurun sehingga perlu penguat atau booster saat memasuki usia dewasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Konsep vaksinasi dan imunisasi itu untuk perlindungan dari lahir sampai meninggal. Jadi, efeknya sepanjang hayat, dari rahim sampai lanjut usia, kita pingin sepanjang hidupnya terlindungi dan bisa dijaga dengan vaksinasi," kata Dirga di Jakarta, Minggu, 25 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kemudian, ada penyakit-penyakit di usia dewasa itu unik. Contohnya sakit gula, jantung, ginjal, itu pada anak-anak jarang, bahkan tidak ada. Dan ketika dewasa kita sakit-sakitan segala macam, jadi perlu ada perlindungan dengan vaksin," ujarnya.

Ia juga mengatakan masih ada orang dewasa yang sama sekali belum pernah vaksinasi dari masa kecilnya. "Jadi ketika dewasa, vaksin menjadi penting, juga memang ada beberapa vaksin yang spesifik untuk orang dewasa seperti vaksin cacar api, itu spesifik untuk orang dewasa," tambahnya.

Diakomodasi pemerintah
Menurutnya, prinsip vaksin yakni semua penting tetapi perlu dipilih prioritasnya mengingat ketersediaan vaksin juga menyesuaikan penyakit-penyakit tertentu yang sebelumnya telah diteliti oleh para dokter dan ahli.

"Juga soal urgensi atau ketersediaan, biaya, dan segala macamnya. Contohnya lansia, itu per definisi, 60 tahun kalau di Malaysia. Tetapi di kita mungkin bisa geser di usia 50-60 tahun karena begitu kita sudah tua tentu muncul penyakit-penyakit degeneratif, misalnya diabetes, stroke, termasuk infeksi yang mungkin waktu masih muda kita tidak terlalu rentan," paparnya.

Ia menyebutkan saat ini lebih dari 50 persen vaksin sudah diakomodasi pemerintah tetapi terbatas pada anak. Sedangkan untuk orang dewasa masih perlu biaya mandiri.

"Kalau orang dewasa di Indonesia memang sayangnya belum ada. Jadi memang vaksin dewasa hampir seluruhnya masih dibayar mandiri walaupun kita bersyukur ketersediaan vaksin sekarang jauh lebih baik daripada zaman dulu. Jadi, sekarang kita senang banget sudah ada vaksin baru lagi," katanya.

Ia juga mengapresiasi peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi sejak pandemi COVID-19 namun masih terdapat tantangan dari segi jaminan oleh pemerintah. "Kemarin saat COVID-19 kesadaran orang dewasa bertambah. Jadi sekarang banyak yang paham ternyata vaksin itu penting banget. Aksesnya sekarang sebetulnya lebih mudah daripada zaman dulu, ketersediaan lebih mudah. Hanya saja kita masih punya PR untuk penyediaannya dan jaminan dari pemerintah, apalagi dibandingkan vaksin pada anak," tuturnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus