Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes telah menjadi masalah kesehatan global. Ini adalah kondisi kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif atau ketika pankreas berhenti memproduksi cukup insulin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diabetes bisa menjadi penyebab utama kondisi buruk lainnya seperti kebutaan, gagal ginjal, serangan jantung, stroke dan amputasi anggota tubuh bagian bawah. Salah satu efek diabetes yang paling kerap diabaikan adalah retinopati diabetik. Apakah itu? berikut paparannya seperti dikutip dari Times of India.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tanda-tanda retinopati diabetik mungkin tidak terlihat pada tahap awal, seiring perkembangannya, hal itu dapat menyebabkan beberapa komplikasi, termasuk:
1. Floaters atau bintik hitam pada penglihatan
2. Penglihatan kabur
3. Penglihatan yang berfluktuasi
4. Lubang di penglihatanmu
5. Kehilangan penglihatan
Mengubah pola makan, olahraga teratur, menghentikan kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat semuanya dapat membantu mengelola kadar gula darah sehingga membantu mencegah masalah mata terkait diabetes. Tujuan utamanya adalah menjaga kadar gula darah. Hindari makan makanan yang dapat memperburuk diabetes. Selanjutnya, berhenti merokok dan konsumsi alkohol.
Memeriksakan mata secara teratur dapat membantu mendeteksi masalah terkait mata terutama jika menderita diabetes. Bergantung pada tingkat perkembangan kondisinya, dokter dapat merekomendasikan sejumlah prosedur penanganan.
Jika masih dalam tahap awal retinopati diabetik, dokter akan terus melacak kesehatan mata. Namun, jika kondisinya berkembang dan memburuk, dokter mungkin menyarankan untuk segera memulai pengobatan.
Dokter mata mungkin pertama kali memulai dengan suntikan, obat yang dapat memperlambat atau membalikkan retinopati diabetik. Jika kondisinya masih berlanjut atau sudah lanjut, dokter akan lanjut melakukan perawatan laser untuk mengurangi pembengkakan pada retina. Operasi mata (vitrektomi) mungkin disarankan jika kebocoran pembuluh darah di retina tidak berhenti dan menimbulkan bekas luka.
HATTA MUARABAGJA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.