Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Pakar Sebut Pentingnya Makan dengan Gizi Seimbang bagi Keluarga

Pemenuhan gizi seimbang perlu disesuaikan dengan kebutuhan setiap orang sehingga penting memperhatikan pola makan keluarga.

26 Januari 2025 | 11.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menu proyek Makan Bergizi Gratis ketika kunjungan Menko PMK Pratikno dan PJ Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi di Siswa SLB B dan C Cahaya Jaya, Kelapa Gading, Jakarta, 13 Januari 2025. TEMPO/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sajian makanan dengan gizi seimbang peneting bagi keluarga dengan komposisi lengkap yang memenuhi kebutuhan tubuh. Demikian penjelasan ahli gizi di Rumah Sakit Samarinda Medika Citra, Hersiani Tandi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Makanan bergizi seimbang harus mengandung lima kelompok pangan, yaitu makanan pokok sebagai sumber karbohidrat, lauk pauk sebagai sumber protein dan lemak, serta sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral," ujar Hersiani di Samarinda, Sabtu, 25 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menjelaskan pemenuhan gizi seimbang perlu disesuaikan dengan kebutuhan setiap orang. Faktor usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, dan aktivitas fisik mempengaruhi kebutuhan gizi masing-masing anggota keluarga.

"Porsi makan anak-anak tentu berbeda dengan orang dewasa. Komposisi makanannya bisa sama namun jumlahnya harus disesuaikan," jelasnya.

Ia juga menjelaskan pentingnya memperhatikan pola makan. Idealnya, konsumsi makanan dilakukan tiga kali sehari sebagai makanan utama dan dua kali sebagai makanan selingan.

"Sayangnya, seiring pergeseran zaman, pola makan masyarakat cenderung didominasi makanan tinggi kalori, gula, dan lemak. Hal ini perlu diwaspadai," kata Hersiani.

Bergizi tak perlu mahal
Ia juga menegaskan stigma makanan bergizi harus mahal perlu dihilangkan. "Makanan bergizi seimbang dapat diperoleh dari bahan makanan sederhana yang mudah dijangkau. Kuncinya adalah variasi dan komposisi yang tepat," tuturnya.

Hersiani memberi contoh untuk anak usia 6-8 bulan, sayur dan buah berperan sebagai makanan tambahan. Namun, setelah usia 2 tahun ke atas, sayur dan buah jadi komponen wajib dalam menu makanan.

"Begitu pula dengan orang dewasa, sayur dan buah merupakan bagian tak terpisahkan dari piring makan," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat lebih cermat memilih dan menyajikan makanan bagi keluarga. "Melalui pemahaman yang lebih baik tentang gizi seimbang masyarakat dapat menciptakan generasi yang sehat dan produktif," ucap Hersiani.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus