Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog klinis Eka Hospital Cibubur, Siti Sa’diah Syam, mengatakan orang tua berperan cukup besar dalam pengobatan anak di fasilitas kesehatan sehingga diharapkan tetap tenang memberi dukungan dalam prosesnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dengan tetap tenang orang tua dapat menciptakan rasa aman dan nyaman pada si kecil serta memudahkan petugas medis dalam menjalankan tugas," kata Siti Sa'diah Syam di Tangerang, Sabtu, 9 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan kecemasan orang tua saat proses pengobatan anak biasa terjadi dalam dunia kesehatan. Tidak sedikit orang tua yang tak tega melihat anak merasakan nyeri sehingga tak jarang rasa tersebut meluas menjadi murung, panik, bahkan marah, yang akhirnya dapat berpengaruh pada proses pengobatan secara keseluruhan.
Menurut sebuah jurnal dari National Institutes of Health, salah satu faktor terbesar yang dapat berpengaruh pada kecemasan tersebut yaitu faktor stres yang karena banyak hal. Misalnya, ikatan rasa sayang yang kuat antara orang tua dan anak hingga kondisi dan suasana rumah sakit bisa terkesan menakutkan bagi beberapa orang.
Kecemasan memang wajar dirasakan setiap orang. Akan tetapi rasa khawatir yang berlebih akan mempengaruhi proses pengobatan anak. Contohnya, orang tua yang panik menghambat proses pengobatan anak. Hal ini dapat menyebabkan si kecil bisa terlambat mendapatkan penanganan yang akhirnya berdampak ke kesehatan di kemudian hari.
"Rasa khawatir orang tua juga bisa menyebabkan si kecil ikut mencerminkan emosi tersebut sehingga juga ikut menjadi khawatir dan akhirnya proses pengobatan akan membutuhkan waktu yang lebih lama," ujarnya.
Komunikasikan ke tenaga medis
Siti menambahkan untuk bisa mengurangi kekhawatiran dengan mengkomunikasikan ke dokter atau petugas medis yang menanganinya. "Sebagai penyedia layanan kesehatan, mereka dapat membantu menjelaskan setiap proses yang dijalankan serta memastikan apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu merasa lebih nyaman dalam menjalani proses pengobatan si kecil dan para dokter atau petugas medis akan selalu menghormati keputusan kita sebagai orang tua untuk memberikan yang terbaik bagi si buah hati," paparnya.
Selain itu, orang tua juga bisa mengkomunikasikan kekhawatiran tersebut dengan pasangan atau orang terpercaya. Jika rasa cemas terus terpendam, ini bisa berpotensi emosi akan meluap dan akhirnya tidak terkendali selama proses pengobatan.
"Dengan berkomunikasi dan menceritakan segala kekhawatiran yang dimiliki, kita sebagai orang tua bisa mengurangi beban emosi yang ditampung dan bisa berpikir lebih jernih dalam bertindak dan membuat keputusan," katanya.
Kesehatan anak adalah prioritas nomor satu, tidak hanya bagi orang tua namun juga para penyedia kesehatan. "Setiap proses pengobatan pasti memiliki alasan dan tujuannya sehingga tugas sebagai orang tua untuk memastikan jika anak mendapatkan dukungan penu, sehingga ia merasa nyaman dan tidak merasa sendirian dalam seluruh prosesnya.