Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Saat kondisi gendang telinga pecah, dokter akan menguji pendengaran. Itu untuk menentukan pengaruh gendang telinga yang pecah terhadap pendengaran, dilansir WebMD.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tes audiologi menggunakan rangkaian nada mendengarkan dengan headphone untuk menentukan tingkat pendengaran. Sebagian besar gangguan pendengaran gendang telinga yang pecah bersifat sementara. Pendengaran akan normal kembali setelah gendang telinga sembuh.
Apa yang dimaksud gendang telinga pecah?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gendang telinga yang pecah kondisi robekan di elaput tipis atau membran timpani yang memisahkan telinga luar dari bagian dalam. Membran dalam telinga yang dikenal sebagai membran timpani itu terbuat dari jaringan yang menyerupai kulit.
Gendang telinga seseorang memiliki dua fungsi penting. Pertama, gendang telinga merasakan getaran gelombang suara dan mengubah menjadi impuls saraf yang menyampaikan suara ke otak seseorang.
Kedua, gendang telinga juga berfungsi untuk melindungi telinga tengah dari bakteri, air, dan partikel asing. Biasanya, bagian telinga tengah selalu steril dari segala bakteri dan kuman. Namun ketika gendang telinga pecah, bakteri bisa masuk ke telinga tengah dan menyebabkan infeksi.
Penyebab gendang telinga pecah
Penyebab umum gendang telingan pecah karena infeksi. Saat telinga terinfeksi, tekanan menumpuk dan mendorong gendang telinga. Kalau tekanannya terlalu besar menyebabkan gendang telinga berlubang. Nanti, gendang telinga akan pecah, dilansir WebMD.
Saat gendang telinga pecah, seseorang mungkin secara tiba-tiba menyadari rasa sakit dan tekanan yang dirasakan dari infeksi. Nanah secara perlahan mengalir ke luar dari telinga.
Penyebab lainnya dari gendang telinga yang pecah karena memasukkan benda, misalnya cotton bud untuk membersihkan kotoran.
Gendang telinga pecah juga tersebab cedera tekanan udara atau barotrauma. Ini terjadi ketika tekanan di dalam telinga dan luar tidak sama. Misalnya ketika berada di pesawat yang tekanan udara di kabin bisa turun atau naik secara cepat. Selain itu, perubahan tekanan udara juga menjadi masalah umum bagi penyelam.
Cedera kepala atau tamparan menyebabkan gendang telinga pecah. Begitu juga saat mendadak mendengar suara keras secara tiba-tiba, misalnya ledakan.
Gejala gendang telinga pecah
Mengutip Healthline, sebagian orang tidak memperhatikan gejala gendang telinga yang pecah. Misalnya mendengar udara keluar dari telinga ketika meniup hidung secara paksa. Itu bisa menyebabkan udara naik mengisi ruang di telinga bagian tengah. Biasanya, ini akan menyebabkan gendang telinga menggelembung ke luar.
Gejala lainnya antara lain:
- Nyeri telinga secara tiba-tiba,
- Saluran dari telinga yang mungkin berdarah, cairan jernih atau menyerupai nanah
- Suara atau dengung di telinga
- Gangguan pendengaran mungkin sebagian atau seluruh di bagian telinga tertentu
- Infeksi telinga episodik
- Pusing
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.