Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis telinga hidung dan tenggorokan (THT) Juniar mengimbau untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan telinga secara reguler setiap enam bulan sekali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kesehatan telinga perlu diperiksa secara reguler atau jika ada keluhan segera memeriksakan diri," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menjelaskan beberapa tips lain yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan telinga. Pertama, hindari tempat bising dan apabila berada di tempat itu sebaiknya gunakan penutup telinga atau earplug.
"Telinga memiliki batas desibel yang dapat didengarkan dan berapa lama, misalnya jika 60 desibel kita hanya boleh di situ dua jam, tidak boleh lebih," ujarnya.
Juniar juga tidak menganjurkan masyarakat berbagi alat pendengar suara (earphone) kepada pengguna lain serta mendengarkan suara musik terlalu keras. "Ini yang sering dilakukan, tetapi sebenarnya itu tidak boleh," tegasnya.
Jangan masukkan benda asing
Ia menyatakan masyarakat tidak boleh memasukkan benda asing seperti cotton bud, peniti, atau benda apapun ke dalam liang telinga. Benda-benda asing yang masuk ke dalam liang telinga itu bisa sangat berbahaya karena dapat merobek gendang telinga.
Ia mengingatkan masyarakat tidak berenang atau mencuci telinga dengan air yang kotor karena dapat menyebabkan infeksi telinga luar dan tengah. Juniar juga mengimbau masyarakat yang sudah menggunakan alat bantu dengar agar menggunakannya secara teratur dan sesuai petunjuk.
"Kalau gendang telinga sudah bolong akan menginfeksi telinga dalam," ujarnya.
Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan Bedah Kepala Leher Indonesia (PERHATI-KL) memiliki motto telinga yang sehat berawal dari telinga yang bersih serta pendengaran yang baik.
Pilihan Editor: Bahaya Bersihkan Telinga dengan Cotton Bud