Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Memelihara kucing agaknya termasuk aktivitas yang mengasyikkan. Hewan peliharaan ini akan menemani saat sedang bersantai di rumah. Tingkah kucing yang menggemaskan membuat terhibur suasana hati orang yang memeliharanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika seseorang ingin memelihara kucing harus memastikan mampu merawat dan memenuhi kebutuhannya, terutama memastikan kondisi kesehatannya, misalnya demam. Mengutip Today’s Veterinary Practice, suhu tubuh normal pada kucing 38,1 derajat Celsius hingga 39,2 derajat Celsius.
Penyebab kucing demam
Ada dua penyebab yang membuat kucing demam, yaitu pireksia dan hipertermia. Pireksia kondisi tubuh kucing panas yang tersebab sistem imun tubuhnya sedang melawan penyakit atau virus yang sedang menyerang tubuhnya. Sedangkan hipertermia merupakan peningkatan suhu tubuh di atas suhu normal. Suhu tubuh yang terlalu tinggi bisa jadi memunculkan kram otot sampai dengan gangguan otak dan sistem saraf.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Pet Health Center WebMD, hipertermia abnormal atau tidak teratur kucing terjadi karena lingkungan yang sangat panas, karena aktivitas otot yang meningkat.
Ada juga sejumlah penyakit menular yang berhubungan dengan demam kucing, di antaranya hemobartonellosis, ehrlichiosis, bartonellosis dan toksoplasmosis. Kucing liar berisiko rentan untuk terpapar penyakit menular ini.
Jika memelihara kucing yang dibiarkan berkeliaran dengan bebas di luar ruangan, penting memastikan untuk selalu memberi vaksin untuk membantu melindungi kesehatannya.
Kucing bisa saja mengalami demam yang tak jelas penyebabnya. Kondisi ini disebut Fever of unknown origin (FUO). Demam kucing yang tidak diketahui penyebabnya itu terjadi ketika suhu naik di atas 39,7 derajat Celsius.
Gejala kucing demam
Saat kucing mengalami demam, maka juga mempengaruhi perilakunya. Itu sebabnya, pemilik harus cernat memperhatikan perilaku kucing, jika mendadak tak seperti biasanya, yaitu kehilangan selera makan, kurang aktivitas, jarang minum, suka bersembunyi, badan menggigil, napas makin cepat.
Jika kondisinya antara lain seperti itu, maka perlu diperiksa suhu tubuh kucing. Kalau gejala berlanjut, maka tak hanya suhu badan, tapi kucing juga bisa berulang kali muntah.
RINDI ARISKA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.