Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Perasaan Sedih Dapat Terjadi Berulang di Musim Hujan, Psikolog Minta Waspadai Dampaknya

Perasaan sedih atau depresi yang muncul di musim hujan atau cuaca buruk dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik.

19 November 2024 | 11.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog klinis A. Kasandra Putranto meminta masyarakat mewaspadai dampak buruk perasaan sedih yang terjadi secara berulang di kala musim hujan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Perasaan sedih atau depresi yang muncul saat hujan atau cuaca buruk dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik seseorang, terutama jika perasaan tersebut sering terjadi atau berlangsung dalam jangka waktu yang lama,” katanya, Senin, 18 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lulusan Universitas Indonesia itu menuturkan perasaan sedih yang sering muncul saat musim hujan dapat mempengaruhi kesehatan mental. Dampak pertama yang dapat dirasakan adalah meningkatnya risiko mengalami depresi. Jika orang sering merasa sedih saat hujan, ini bisa menjadi tanda awal gangguan depresi. Rasa sedih yang berkepanjangan dapat mengarah pada gangguan afektif musiman (Seasonal Affective Disorder/SAD) atau depresi mayor.

Ilustrasi cuaca hujan. Shutterstock

Dampak lain adalah timbulnya rasa cemas akibat perasaan negatif yang sering muncul. Ketidakpastian dan ketidaknyamanan yang disebabkan cuaca dapat meningkatkan perasaan cemas. Selanjutnya, ketika hujan datang dan membatasi seluruh orang beraktivitas di luar ruangan, ada potensi orang mungkin menjadi lebih terisolasi.

“Isolasi sosial dapat memperburuk perasaan kesepian dan meningkatkan risiko masalah kesehatan mental,” jelas Kasandra.

Konsultasi ke psikolog
Rasa sedih yang berkepanjangan pun dapat mengurangi motivasi untuk melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk pekerjaan, hobi, dan interaksi sosial. Kasandra menyarankan jika perasaan tersebut berlangsung dalam waktu lama, orang bisa segera berkonsultasi dan menghubungi psikolog atau psikiater untuk mendapatkan dukungan dan terapi yang tepat.

Lakukan juga terapi cahaya untuk membantu mengurangi gejala depresi bagi yang mengalami gangguan afektif musiman. Olahraga juga dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala depresi. Individu juga bisa mencari dukungan dari teman dan keluarga untuk mengurangi perasaan isolasi.

“Langkah terakhir adalah melakukan teknik seperti meditasi dan yoga yang dapat membantu mengelola stres dan meningkatkan kesehatan mental,” saran Kasandra.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus