Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Perbedaan Gulai, Tongseng dan Tengkleng yang Sering Dianggap Sama

Ketahui perbedaan antara gulai, tongseng, dan tengkleng, ketiga makanan tersebut serupa tapi tak sama. Simak selengkapnya di sini.

2 Juni 2023 | 20.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tengkleng Kambing. facebook.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menikmati olahan daging yang dicampur bumbu kental seperti gulai, tongseng, dan tengkleng tentunya sangat nikmat jika disantap saat cuaca yang dingin. Ditambah dengan nasi hangat, sambal, hingga bawang goreng akan semakin menambah kelezatan. Namun, apakah Anda tahu perbedaan gulai, tongseng, dan tengkleng? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski ketiga makanan tersebut berbahan dasar daging kambing atau ada juga daging sapi, sebenarnya hidangan tersebut memiliki perbedaan. Seringkali ketiga makanan itu dianggap sama walaupun sekilas memang memiliki tampilan yang serupa. Sehingga orang-orang sulit membedakannya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nah untuk itu, agar Anda tidak keliru saat memesan di restoran, berikut perbedaan gulai, tongseng, dan tengkleng. Simak informasinya. 

1. Sejarah Gulai, Tongseng, dan Tengkleng

Sebelum mengetahui perbedaan gulai, tongseng, dan tengkleng dari makanan seutuhnya, ketahui dahulu asal-usul atau sejarah dari ketiga makanan tersebut. Dimulai dari gulai, makanan ini berasal dari Sumatra yang diciptakan oleh Suku Minangkabau, dimana mereka sangat suka mencampurkan rempah-rempah. Sebenarnya gulai ini mendapat pengaruh dari India Selatan, namun cita rasa India diubah total dengan aneka bumbu dan rempah, serta isinya. Lalu gulai ini kemudian meluas hingga ke Pulau Jawa. Di Jawa, kuah gulai menjadi lebih encer, lalu menggunakan kecap. 

Sementara, tongseng mulai muncul di Pulau Jawa pada abad ke-18 sampai ke-19. Saat masa kolonial Belanda terdapat arus imigrasi pendatang dari Arab dan warga India yang Muslim datang dan bermukim di Nusantara. Lalu para pendatang Arab ini sangat menyukai daging kambing dan domba dalam hidangan mereka. 

Kemudian untuk tengkleng, berdasarkan informasi dari para tetua di kota Solo, tengkleng bermula dari kerajaan bahwa daging kambing disajikan hanya untuk para bangsawan dan warga Belanda. Lalu hanya bagian kepala, tulang, dan kaki yang tersisa untuk para juru masak dan pekerja. Namun, mereka memiliki ide dimana tulang-tulang tersebut yang dagingnya masih menempel tetap dimasak. 

2. Daging yang Digunakan 

Perbedaan selanjutnya dilihat dari sisi pemilihan daging atau isian yang digunakan. Sebenarnya gulai dibuat dari bahan dasar jeroan kambing, seperti usus, paru, babat, dan lainnya. Namun Anda juga bisa menambahkan daging kambing atau daging sapi yang dipotong kecil-kecil atau membentuk dadu. 

Kemudian untuk tengkleng dibuat dari daging yang masih melekat pada tulang, terutama bagian tulang belakang dan tulang iga, sama seperti pada sejarahnya. Umumnya, hidangan tengkleng menggunakan daging kambing, namun kini juga ada yang menggunakan daging sapi dan kerbau. 

Selanjutnya adalah tongseng, hidangan ini sangat mirip dengan gulai. Pada umumnya, tongseng dimasak menggunakan daging kambing, namun ada juga tongseng yang menggunakan daging sapi, daging domba, hingga daging kerbau. 

3. Kuah dan Bumbu yang Dipakai

Kuah gulai sangat gurih karena penggunaan santan yang cukup banyak. Kemudian warnanya sedikit kuning karena mengandung rempah kunyit, kemiri, dan lainnya. Dibandingkan dengan tongseng dan tengkleng, kuah gulai jauh lebih kental. 

Sementara untuk tongseng, bumbunya seperti bawang merah, bawang putih, merica, tomat dan bumbu lainnya, kemudian ditumis. Warna kuah tongseng agak kecoklatan karena campuran kecap dan kuahnya lebih sedikit lebih encer.

Untuk tengkleng, hampir mirip dengan gulai karena kuahnya yang kental dari santan, serta sangat tajam harum bumbunya. 

4. Bahan Tambahan Gulai, Tongseng, dan Tengkleng

Perbedaan hidangan ini yang terakhir adalah tambahan bumbu yang digunakan. Untuk gulai, biasanya jarang menambahkan bahan tambahan, biasanya potongan kentang saja sudah cukup dan selebihnya hanya disajikan dengan kuah dan jeroan atau daging. 

Untuk tongseng biasanya ditambahkan sayuran, seperti tomat, kol, hingga cabai ke dalam kuahnya. Lalu untuk tengkleng, tidak diberikan bahan tambahan apapun, hanya disajikan bagian tulang dan jeroan ataupun tambahan cabai utuh.

Nah itulah perbedaan gulai, tongseng, dan tengkleng agar Anda tidak keliru lagi. Jadi, kesimpulannya adalah meskipun ketiganya sering dimiripkan oleh orang-orang, namun makanan tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing. Tentu juga dengan rasanya yang pasti berbeda. Kalau Anda penasaran, silahkan untuk mencoba ketiganya untuk membandingkan rasanya. Semoga bermanfaat. 

ANNITA RAHMAWATI DEWI | berbagai sumber

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus