Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bepergian dengan pesawat juga bisa memakan bervariasi. Ada mungkin yang 1 jam saja bila rute Anda hanya Jakarta-Semarang. Namun ada juga yang perjalanan hingga 24 jam bila hendak ke benua Amerika dari Jakarta.
Para penyelenggara haji pun pastinya harus duduk lama di pesawat untuk menuju tanah suci. Duduk berlama-lama di kendaraan bermotor atau di pesawat pastinya membuat badan pegal. Tidak heran Kementerian Kesehatan menganjurkan untuk melakukan senam peregangan setelah lebih dari 4 jam berkendara. Tujuannya adalah menyegarkan kembali tubuh yang lelah karena ada dalam posisi yang sama selama berjam jam.
Baca: Gadis Disleksia Jadi Penyelamat Pria Disabilitas di Pesawat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tidak hanya di darat, senam peregangan juga dapat dilakukan di udara saat kita dalam pesawat. Hal ini dicontohkan oleh panitia penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2018 di pesawat Garuda Indonesia tujuan Jakarta – Jeddah yang 14 Juli lalu menerbangkan 317 PPIH untuk daerah kerja Madinah dan Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz Jeddah. Perjalanan panjang dari Jakarta ke Jeddah yang memakan waktu lebih dari 8 jam, tentu melelahkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusup Singka mengatakan, bahwa senam peregangan di udara ini merupakan salah satu implementasi Gerakan Mayarakat Hidup Sehat (Germas). “Senam peregangan merupakan bagian dari Germas yaitu melakukan aktivitas fisik,” kata Eka dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 15 Juli 2018.
Baca: Layani Haji 2018, Garuda Indonesia Siapkan 14 Pesawat
Senam peregangan dipimpin oleh Tim Promotif Preventif (TPP) Kementerian Kesehatan setelah berkoordinasi dengan awak kabin. Senam dilakukan bergelombang dari kabin paling depan hingga ke belakang mengingat adanya guncangan di udara. Saat awak kabin mengumumkan agar para penumpang duduk karena kondisi cuaca, maka senam dihentikan sementara. Kegiatan peregangan dilanjutkan kembali ketika kondisi pesawat stabil.
Senam peregangan dapat dilakukan dengan mudah sambil tetap duduk. Adapun gerakan sederhana tersebut adalah gerakan senam untuk kepala, pundak, tangan, pinggang dan kaki.
Neta Margaretha salah satu dokter dari Tim Kuratif Rehabilitatif (TKR) yang akan bertugas untuk daerah kerja Bandara Internasional King Abdul Aziz menyatakan bahwa senam peregangan di pesawat diperlukan untuk petugas seperti dirinya dan jemaah haji, agar menjaga tubuh tetap segar. “Senam peregangan ini perlu supaya badan tetap segar dan ngga pegel, pinggang ngga kaku dan kaki ngga bengkak karena duduk terus,” kata Neta.