Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Pesan IDAI untuk Cegah KLB Penyakit Menular di Sekolah

IDAI mengingatkan pentingnya langkah pencegahan penyakit menular yang efektif melalui vaksinasi untuk mencegah penularan di sekolah.

13 November 2024 | 21.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular di kalangan anak-anak di sekolah dan asrama dalam beberapa bulan terakhir membuat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan pentingnya langkah pencegahan yang efektif melalui vaksinasi. Ketua Pengurus Pusat IDAI, Piprim Basarah Yanuarso, mengatakan anak-anak lebih rentan terkena penyakit menular karena kontak erat selama hampir 24 jam bersama dengan teman-teman di sekolah atau di asrama sehingga risiko penularan lebih tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Beberapa penyakit infeksi yang rentan ditularkan di lingkungan sekolah yaitu mumps (gondongan), varicella (cacar air), hepatitis A, dan hand, foot and mouth disease (HFMD atau flu Singapura). Penyebaran penyakit ini dapat berdampak serius pada kesehatan anak dan proses belajar mengajar," katanya, Rabu, 13 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Piprim mengingatkan anak-anak yang terinfeksi tidak hanya berisiko mengalami komplikasi kesehatan tetapi juga dapat menularkan penyakit kepada teman-teman dan lingkungan sekitar. Bahkan, ada beberapa sekolah asrama yang harus menutup sekolah karena Kejadian Luar Biasa, yang tentunya dapat mengganggu proses belajar anak. Selain itu, anak-anak yang terkena hepatitis A dengan gangguan fungsi hati berat perlu beristirahat lama hingga beberapa minggu dan ini amat mengganggu proses belajarnya.

"Vaksinasi salah satu cara paling efektif mencegah penyebaran penyakit di kalangan anak-anak. Dengan vaksinasi anak-anak dapat membangun kekebalan tubuh yang kuat terhadap berbagai penyakit menular dan berbahaya. Program imunisasi yang lengkap dan tepat waktu dapat membantu menciptakan kekebalan kelompok sehingga melindungi mereka yang tidak dapat divaksin," jelas Piprim.

Ilustrasi vaksinasi. REUTERS/Ramadan Abed

Penyuluhan manfaat vaksinasi 
IDAI pun meminta pemerintah dan lembaga kesehatan terus meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya vaksinasi dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Dia menambahkan pelaksanaan program vaksinasi di sekolah-sekolah harus diperkuat, termasuk penyuluhan tentang manfaat vaksinasi dan penerapan PHBS.

Selain itu, kerjasama dan kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan tenaga kesehatan sangat penting untuk memastikan cakupan vaksinasi yang tinggi, menerapkan PHBS, menjaga kebersihan lingkungan sekolah agar kesehatan anak tetap terjaga.

"Pencegahan wabah penyakit di sekolah dan asrama sangat bergantung pada upaya vaksinasi yang efektif. Dengan meningkatkan cakupan vaksinasi dan kesadaran masyarakat kita dapat melindungi anak-anak dari penyakit menular dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman," tegasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus