Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Plus Minus Minum Sparkling Water

Sparkling water sama menghidrasi seperti air lain, begitu juga manfaat dan kekurangannya. Cek plus minusnya.

26 September 2023 | 12.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi sparkling water/ANTARA/ExplorerBob/Pixabay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sparkling water adalah jenis minuman berkarbonasi atau berbuih dengan cara menambahkan karbon dioksida ke dalam air. Suntikan karbon dioksida ke dalam air itulah yang membuatnya berbuih, jelas pakar gizi Jen Messer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagaimana dampaknya bagi kesehatan? Sparkling water sama menghidrasi seperti air lain, begitu juga manfaat dan kekurangannya. Menurut Messer, sparkling water mungkin lebih menarik dan bisa dinikmati dari air tawar, terutama karena biasanya dilengkapi aneka rasa. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lebih dari itu, rasa manisnya tak selalu berasal dari pemanis buatan sehingga baik dijadikan pilihan buat yang ingin mengurangi asupan kalori dan menghindari gula. Sparkling water juga bisa menjadi peralihan buat yang ingin meninggalkan minuman soda

Contohnya, dalam sekaleng Cola mengandung 39 gram gula atau lebih tinggi 14 gram dari yang direkomendasikan Asosiasi Jantung Amerika, yakni 25 gram sehari untuk perempuan dan secara umum 36 gram asupan gula harian. Sering meminum soda terkait dengan risiko obesitas, diabetes tipe 2, kekurangan nutrisi, dan menambah risiko penyakit jantung. Pakar diet di Universitas New York, Lisa Young, juga menemukan mengatakan orang yang memilih minum air berbuih ini juga mengaku terbebas dari masalah pencernaan. 

Kembung dan merusak gigi
Namun, sparking water juga ada kekurangannya. Meski Messer setuju dengan pendapat sparkling water baik buat pencernaan, tapi sebagian orang merasa air ini justru menyebabkan ketidaknyamanan di perut seperti kembung dan gas berlebih, juga membuat refluks asam lambung semakin parah. Air ini juga tak baik buat mereka yang sedang mengurangi asupan sodium.

"Sekaleng air sparkling mengandung 100-200 mg sodium," ujar Messer, dikutip dari USA Today. Jadi, air ini tak disarankan untuk pemilik tekanan darah tinggi.

Selain itu, sparkling water juga mengandung asam sehingga bisa merusak enamel gigi sehingga bisa menyebabkan gigi. Lalu, seperti minuman berkarbonasi lain, sesuatu terjadi di perut setelah meminumnya. Ketika air masuk ke perut, tubuh menghangatkannya, dan gas karbon dioksida dilepaskan dan mengembang sehingga harus dikeluarkan, biasanya lewat kentut atau sendawa.

Pilihan Editor: Sparkling Water Bisa Jadi Pengganti Soda yang Mengandung Gula, Ini Khasiatnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus