Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Posisi Duduk yang DIanjurkan saat Bekerja dengan Komputer

Dokter mengatakan posisi duduk yang tepat atau ergonomis bisa membantu mengurangi sindrom gangguan mata akibat penggunaan komputer.

26 Oktober 2023 | 21.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi duduk (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 75-90 persen pengguna komputer mengalami computer vision syndrome (CVS). Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia cabang DKI Jakarta, Denisa Anggi Kurnia, mengatakan posisi duduk yang tepat atau ergonomis bisa membantu mengurangi sindrom gangguan mata akibat penggunaan komputer. Dia merujuk data terakhir terdapat sekitar 68 juta kasus CVS di dunia dan diperkirakan setiap tahun angka ini akan bertambah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Posisi duduk dan posisi kita di depan komputer harus ergonomis, tepat sesuai. Jadi, duduk tegak, jangan bungkuk. Lalu, jarak dengan layar baiknya satu tangan kita," kata Anggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan posisi duduk tersebut bisa membantu mencegah CVS, yang merupakan kumpulan gangguan atau gejala akibat peningkatan penggunaan gawai jangka panjang. Selain itu, dia juga menyarankan mengikuti aturan 20-20-20, yakni beristirahat setiap 20 menit selama 20 detik dan melihat sejauh 20 kaki atau sekitar 6 meter.  Cara ini dapat membantu mencegah dan mengurangi CVS.

"Atau setiap dua jam kita istirahatkan mata untuk tidak lihat gadget selama 12 menit," tutur Lulusan Universitas Indonesia ini.

Sesuaikan penerangan
Hal lain yang juga dapat dilakukan untuk mengurangi CVS dengan menyesuaikan penerangan di ruangan atau di gawai. Dia menyarankan jangan ada pencahayaan dari belakang yang memantul ke perangkat gawai seperti laptop.

"Brightness-nya juga diatur, jangan terlalu terang," kata Anggi seraya mengatakan air mata buatan juga bisa membantu mengurangi CVS.

Ia mengatakan kesehatan mata, khususnya saat berkegiatan di dalam ruangan, terkait erat dengan penggunaan gawai, baik untuk keperluan bekerja atau mencari hiburan.

"Jadi, seharian office hour kita bisa delapan jam, full main handphone di rumah. Saat mau tidur juga buka media sosial, hiburannya buka Instagram, TikTok, dan sebagainya," ujarnya. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus