SUDAH sejak 20 tahun yang lampau negara itu menggunakan tanaman
tersebut untuk menambah daya tahan dan sebagai bahan tambahan
untuk pengobatan. Penelitian secara intensif dilakukan oleh
Lembaga llmu Pengetahuan Uni Soviet yang dipusatkan di kota
paling timur negara tersebut, Vladiwostok. Kementerian Kesehatan
sudah menerima tanaman itu sebagai obat resmi sejak 1962.
Untuk meningkatkan prestasi olahragawan Soviet, "ginseng
Siberia" ini juga dipergunakan. Pengaruhnya ternyata hebat dalam
meningkatkan stamina dan kekuatan. Sedangkan efek sampingnya
jauh lebih kecil dibandingkan dengan obat-obat perangsang.
Dr. Stephen Fulder, seorang ahli mengenai obat-obat pembanding
dari Inggris dalam tulisannya di New Scientist, 21 Agustus,
tanpa ragu-ragu menyebutkan kemenangan gemilang olahragawan
Soviet di Olympiade belum lama ini, karena mereka meminum
saripati Eleutherococcus senticosus, nama latin tanaman menjalar
dan berduri itu.
Sejak masuknya Soviet ke dalam gerakan Olympiade tahun 1952,
olahragagawannya memang menunjukkan prestasi yang naik secara
mantap. Dalam mata acara track and field (lari, lompat, lempar)
di Olympiade Moskow (1980), atlet Soviet berhasil mengantungi 15
medali emas. Sedangkan di Olympiade Montreal (1976) mereka cuma
merebut 4.
Kemenangan besar dari atlet Soviet di Olympiade tersebut mungkin
juga karena tak hadirnya atlet-atlet tangguh dari AS, Jerman
Barat dan beberapa negara Afrika yang melancarkan boikot.
Tapi bagaimana pun anak-anak Brezhnev dianggap mengesankan
pemunculannya. "Kesan keseluruhan yang bisa dibawa dari Moskow
adalah perasaan kagum atas kekuatan yang menyeluruh dari
atlet-atlet Uni Soviet," tulis kantor berita Reuter sehabis
pesta olahraga yang berlangsung akhir Juli kemarin.
"Ginseng Siberia" ini secara intensif dipergunakan di kalangan
olahragawan setelah hasil penelitian yang dilaksanakan Prof.
I.I. Brekhman yang memimpin pusat penelitian di Vladiwostok.
Mula-mula diberikannya saripati tanaman itu pada sekelompok
atlet sebelum mereka lari sejauh 10 mil (16 km). Dibandingkan
yang tak meminum, mereka bisa memperbaiki catatan waktu sampai 5
menit.
Dari hasil itu Prof. A.V. Korobkov rekan Brekhman, mengadakan
percobaan lebih luas lagi. Sebanyak 1.500 atlet dia libatkan
dalam penelitian. Dari situ dia simpulkan bahwa Eleutherococcus
dapat meningkatkan daya tahan atlet, terutama untuk lomba lari
jarak jauh. Refleks dan konsentrasi juga bertambah baik.
"Tanaman ini sama sekali berbeda dengan obat perangsang.
Khasiatnya terutama untuk meningkatkan proses pemulihan kondisi
tubuh setelah latihan berat. Dan meningkatkan daya tahan tuhuh
terhadap pengaruh-pengaruh tak enak dari luar," kata Korobkov.
Jadi menurut sarjana Soviet itu tanaman tadi sangat berguna
dalam meningkatkan jumlah latihan tanpa mengakibatkan cedera.
Pengaruh sampingnya memang ada. Tapi hanya mengakibatkan naiknya
tekanan darah. Itu pun jarang dan kalau toh terjadi, berlangsung
secara perlahan. Ini jauh lebih aman dibandingkan dengan obat
perangsang anabolik steroid yang bisa mengakibatkan pembesaran
limpa atau penggunaan obat perangsang amphetamine secara
berlebihan yang dapat mengakibatkan perdarahan otak.
Pabrik Volga
Orang-orang Soviet meminum "ginseng Siberia" ini untuk
mempertinggi daya tahan tubuh terhadap penyakit. Sedangkan para
olahragawan menggunakannya untuk kesegaran dan mereka minum
saban hari. Sari tanaman ini tidak termasuk daftar larangan
dalam pertemuan olahraga.
Kalaupun dilakukan pemeriksaan laboratorium toh akan lolos,
karena memang bukan obat perangsang. Lagi pula ramuan ini tidak
diminum beberapa saat menjelang pertandingan, sebagaimana obat
perangsang kimiawi. Olahragawan Soviet menggunakan jauh-jauh
hari sebelum pertandingan. Satu keadaan yang justru memberikan
kemungkinan ramuan ini bekerja lebih sempurna dalam memulihkan
otot-otot tubuh yang haus selama latihan.
Tanaman berduri itu juga digunakan oleh tentara, para penyelam
dan buruh. Para astronaut Soviet juga meminumnya. Astronaut
Vladimir Lyakhov dan Valery Ryumin mereguk 4 mililiter saban
pagi sebelum mereka memecahkan rekor nongkrong di angkasa dengan
menumpang Salyut 6/Soyuz 32.
Selain itu para ahli Soviet juga berpendapat sari
Eleutherococcus senticosus ini bagus sebagai bahan penambah bagi
obat pneumonia dan TBC. Bisa juga digunakan untuk mengurangi
pengaruh jelek dari penyinaran dalam pengobatan kanker. Terutama
sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit. Dalam sebuah
penelitian di pabrik mobil Volga di Togliatti, saripati tanaman
itu diberikan kepada 80.000 buruh. Berbagai macam penyakit yang
biasanya menyerang buruh kabarnya bisa dihindari.
Sekalipun Eleutherococcus bukan ginseng, tapi menurut penelitian
di Soviet ginseng juga punya pengaruh yang sama. Cuma kalau
diminum dalam jumlah banyak maka tingkat keracunan ginseng lebih
besar (1:4). Dua kilo akar Eleutherococcus sekali makan baru
bisa mengakibatkan keracunan. Sedangkan ginseng seperempatnya.
Seorang ahli tanaman obat di Jakarta mengatakan widoro laut juga
bisa dipakai sebagai pengganti ginseng.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini