Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Rinitis Alergi atau Hay Fever, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Rinitis alergi atau hay fever peradangan rongga hidung akibat reaksi terpapar partikel asing atau alergen

30 Juni 2022 | 15.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi orang bersin. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rinitis alergi atau hay fever peradangan rongga hidung akibat reaksi terpapar partikel asing atau alergen. Kondisi ini dapat dipicu oleh berbagai jenis alergen, di antaranya serbuk sari, debu, atau bulu hewan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip National Health Service UK, gejala umum yang muncul akibat rinitis alergi yaitu bersin, hidung gatal, hidung tersumbat, mata gatal merah dan berair, batuk, dan langit-langit mulut gatal. Legenda pesepak bola Inggris David Beckham pun sempat memposting unggahan di Instagram yang bercerita sedang mengalami rinitis alergi, Rabu, 29 Juni 2022.

Apa itu rinitis alergi?

Mengutip Medical New Today, gejala umum alergi serbuk sari bunga, yaitu bersin, mata berair, tenggorokan gatal, hidung tersumbat. Terkadang juga muncul bengkak di bawah mata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di Inggris selama musim bertebaran serbuk sari bunga berlangsung dari Maret hingga November yang rentan menyebabkan alergi bagi orang yang sensitif, dilansir Met Office. Hay fever sebutan lain kondisi itu yang tergolong alergi musiman

Gejala ini biasanya akan muncul dalam beberapa menit setelah terpapar partikel asing atau alergen. Pertahanan alami terhadap infeksi, yakni sistem kekebalan tubuh akan bereaksi terhadap alergen.

Jika sistem kekebalan tubuh terlalu sensitif, maka akan bereaksi terhadap alergen dengan memproduksi antibodi untuk melawan. Antibodi adalah protein khusus dalam darah yang biasanya diproduksi untuk melawan virus dan infeksi. 

Sistem kekebalan harus mengenali virus sebelum memproduksi antibodi untuk melawannya. Setelah mengembangkan kepekaan terhadap alergen, maka akan dideteksi  antibodi yang disebut imunoglobulin E setiap terpapar  bagian dalam hidung dan tenggorokan. 

Antibodi ini membuat sel melepaskan sejumlah bahan kimia, termasuk histamin yang menyebabkan lapisan dalam hidung selaput lendir meradang dan menghasilkan banyak cairan. Kondisi ini yang menyebabkan bersin dan hidung tersumbat atau meler.

Mengutip Medline Plus, beberapa alergen yang menyebabkan rinitis alergi di antaranya yaitu serbuk sari, jamur, bulu binatang, atau debu. Alergi ini sering diturunkan dalam keluarga. Jika ada keluarga yang menderita hay fever atau alergi lainnya, kemungkinan besar anggota yang lain juga akan mengalami hal yang sama.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus