Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kemajuan teknologi medis memegang peran penting untuk mengatasi peningkatan beban penyakit kardiovaskular. Teknologi yang semakin canggih pun bisa meningkatkan deteksi dini dan pengobatan pasien kardiovaskular. Direktur Mitra Keluarga Hospital Kelapa Gading Ronald Reagan mengatakan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, maka teknologi yang lebih baik pula yang bisa membantu mengatasi masalah penyakit kardiovaskular di tempatnya. "Teknologi terbaru membantu kami memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien," kata Ronald Reagan pada pertengahan Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, RS Mitra Keluarga Kelapa Gading menambah layanan Somatom Force system dalam layanan kardiovaskular mereka. Alat itu memungkinkan tim medis mendiagnosis dan menangani kondisi jantung dengan akurasi dan efisiensi yang lebih baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung dan stroke, masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia dan dunia. Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter pada semua usia adalah 8,5 kasus per 1.000 penduduk1, sementara laporan global Institute for Health Metrics and Evaluation 2019 menunjukkan terdapat 17,8 juta kematian setiap tahunnya akibat penyakit jantung.
Ronald Reagan mengatakan salah satu penyakit yang bisa didiagnosa melalui alat ini adalah gangguan aritmia atau irama jantung dan denyut. Bila menggunakan CT Scan yang biasa, terkadang masalah irama dan denyut jantung sulit untuk diukur.
Dengan Somatom Force System, pencitraan pada diagnostik gangguan penyakit jantung pun perlu lebih jelas dan presisi. Dalam penggunaan CT scan, dokter biasanya akan sedikit kesulitan melihat gambar lantaran irama jantung terlalu cepat. "Masalah aritmia adalah jantung yang tidak teratur. Itu dulu menjadi hambatan kita untuk melakukan CT scan," kata Ronald Reagan.
Dengan kecepatan, ketepatan, dan kemampuan yang sangat baik untuk menghasilkan pencitraan berkualitas tinggi dengan paparan radiasi yang lebih rendah, teknologi ini pun diklaim mampu mencetak pencitraan yang baik, dengan mengurangi radiasi. "Hasil scan tersebut menjadi gambarnya sangat-sangat jernih dan tentunya dengan ada dual power tersebut membuat hasil kinerjanya juga sangat cepat," kata Ronald.
Alat yang menghasilkan radiasi minim pun menjadi keunggulannya. Karena semakin cepat dalam membaca scan, maka radiasi yang diterima pasien pun akan lebih sedikit. Padahal pada CT Scan lain, untuk membuat gambar semakin jernih, maka radiasi yang akan dihasilkan pun biasanya akan tinggi. Ia mengingatkan bahwa semakin sedikit radiasi pada teknologi, semakin aman pula hal itu diberikan kepada pasien.
COO Mitra Keluarga Group Christina Dian Anggraeni mengatakan kecanggihan teknologi Somatom Force System diharapkan bisa memberikan hasil pemeriksaan yang jauh lebih baik. "Tujuan utama kami pasien center, jadi diagnostik yang lebih baik," katanya.
Pilihan Editor: Kemenkes Sebut Deteksi Dini sebagai Kunci Entaskan TBC