Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Setelah larangan tanderil

Ciba Geigy menarik produk tanderil, obat rematik, dari peredaran, karena mengandung fenilbutazon yang berbahaya bagi kesehatan. Iwan Darmansjah, farmakolog, menganggap hanya siasat dagang. (ksh)

4 Mei 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

OKTOBER mendatang, perusahaan obat terkenal Ciba Geigy yang berpusat di Swlss akan menarik salah satu produknya: Tanderil. Obat ini dikenal sebagai obat rematik. Alasan penarikan - yang diputuskan oleh kantor pusat jaringan industri obat itu - adalah efek samping, antara lain gangguan produksi butir-butir darah merah. Gangguan itu, menurut dr. Frans Tshai dari Ciba-Indonesia adalah oksifenbutazon - senyawa kimia Tanderil - yang merupakan sebuah grup dari fenilbutazon. Kedua senyawa itu merupakan kandungan paling umum pada setiap obat rematik - di samping kotekosteroid. Semuanya menuju prinsip pada penyembuhan yang disebut "antiinflamasi" atau mengurangi cedera guratan, semacam memar pada jaringan otot. Frans mengisahkan, Ciba menarik Tanderil karena serangan para pemakai, khususnya para pemakai di Eropa, yang cemas pada akibat sampingnya. Kecemasan, menurut Frans, berawal pada hasil evaluasi Ciba sendiri - selesai 1983 - yang dicuri orang, dan digunakan untuk mendiskreditkan Ciba. Dari mana pun awalnya, kecemasan pada fenilbutazon kemudian memang menyebar ke hampir seluruh pelosok dunia. Ribut-ribut jamu "Air Pancur" di Malaysia dan Singapura, belum lama ini, antara lain juga karena ketakutan pada kandungan fenilbutazon (TEMPO, 20 April 1985). Fenilbutazon diperkirakan Juga merusakkan ginjal. Departemen Kesehatan RI agaknya berhati-hati menghadapi kecemasan terhadap obat-obat rematik. Dirjen POM (pengawasan obat dan makanan) Dr. Midian Sirait mengutarakan, belum ada maksud untuk menarik atau melarang obat-obat rematik lainnya yang mengandung fenilbutazon, oksifenbutazon, atau kelompok steroid. "Penggunaannya di Indonesia masih termasuk terbatas," katanya. Yang dimaksudkan Dirjen, jumlah pemakaiannya jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan di Eropa dan Amerika yang punya musim dingin. Bahaya obat rematik, menurut Midian, terletak pada lamanya pemakaian dan cara pemakaian. SEMENTARA itu, menurut Prof. Iwan Darmansjah, farmakologi terkemuka, semua obat yang mempunyai khasiat pasti memiliki dampak samping. "Ini yang mesti diterima paslen," ujar Iwan. Bahaya fenilbutazon, menurut Iwan, sudah sangat lama diketahui semua dokter. Bahayanya bila diberikan terus-menerus dalam jangka waktu yang lama. "Apalagi kalau diminum sembarangan," ujar guru besar Ul itu. Dalam mengatasinya, menurut Iwan, pemberian obat rematik harus berganti-ganti. Berdasarkan itu, Prof. Iwan merasa tidak yakin, alasan penarikan Tanderil adalah karena dampak sampingnya. Ketika ditanya apa alasan yang sebenarnya, Iwan menjawab, "Ini yang belum saya ketahui." Sebuah sumber mengungkapkan, alasan penarikan Tanderil, bisa jadi, politik persaingan dagang. Ciba, produsennya, berharap penarikan Tanderil, yang memang sudah kurang laku, akan menyeret pula obat-obat rematik dari pabrik lain, yang mengandung fenilbutazon, untuk juga dilarang beredar. Sesudah itu, produsen Tanderil akan mengeluarkan jenis obat baru untuk rematik tanpa fenilbutazon. Ciba memang sudah menyiapkan pengganti Tanderil: Voltarin. Frans Tshai membenarkan, Voltarin adalah produk baru Ciba. "Voltarin inilah yang paling banyak digunakan di dunia," ujar Frans tertawa lebar. J.S. Laporan Farida Sanjaya dan Adyan Soeseno (Jakarta)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus