Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Uritan, begitu masyarakat menyebutnya, merupakan istilah untuk telur ayam yang gagal berkembang. Karena uritan merupakan telur yang belum jadi, maka bentuknya berupa telur dengan ukuran lebih kecil dan bersifat liat yang masih menempel dengan untaian usus ayam dan umbarampenya. Olahan makanan dari uritan yang cukup populer adalah sate uritan.
Uritan, sebutan untuk salah satu bagian ayam, yakni berupa organ reproduksinya. Istilah uritan dipopulerkan oleh Orang Jawa untuk menyebut jenis jeroan ayam ini. Uritan berbentuk telur muda (kuning telur saja) beserta tempat untuk bertelur ayam yang bentuknya mirip seperti usus tetapi lebih besar dan tebal ukurannya.
Melansir dari webmd.com, jeroan merupakan salah satu makanan yang kaya akan nutrisi. Akan tetapi, jangan lewatkan fakta lainnya yaitu jeroan memiliki kandungan kolesterol yang tinggi. Kelebihan kolesterol dalam tubuh dapat menaikkan risiko serangan jantung atau stroke. Oleh sebab itu, uritan sebaiknya dikonsumsi tidak berlebihan.
Meskipun kandungan uritan belum diketahui secara pasti, lebih baik konsumsi uritan tidak terlalu berlebihan. Sebab, konsumsi uritan berlebihan dikhawatirkan meningkatkan kadar lemak dan asam urat dalam tubuh. Apabila ingin konsumsi telur, sebaiknya telur yang dikonsumsi adalah telur berkualitas baik.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, salah satu olahan populer dari uritan adalah sate uritan. Sebelum dijadikan sate, uritan direbus terlebih dahulu sebab uritan memiliki sifat yang liat. Selanjutnya, uritan yang sudah direbus kemudian ditusukkan menjadi sate. Agar lebih nikmat, sebelum dibakar, sate uritan dibumbui terlebih dahulu.
Uritan juga bisa diolah menjadi menu bacem. Sebelumnya, uritan sudah direbus tellebih dahulu dengan bumbu setelah itu digoreng. Bacem uritan biasanya disajikan bersama dengan soto Lamongan. Namun, bacem urita bisa dikonsumsi secara langsung sebagai lauk pauk.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini