Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

7 Kebiasaan yang Harus Dihindari Buat Jaga Kesehatan Ginjal

7 hal kebiasaan yang dapat memengaruhi kesehatan ginjal, termasuk kualitas tidur yang buruk hingga minum alkohol berlebih.

12 April 2025 | 17.03 WIB

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi ginjal. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ginjal merupakan organ yang memiliki peran vital dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan dengan menyaring limbah, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. Karenanya penting untuk menjaga kesehatan ginjal, agar fungsinya dapat berjalan dengan baik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Untuk diketahui, dilansir dari independent.co.uk, ginjal juga membantu mengatur tekanan darah, produksi sel darah merah dan keseimbangan kalsium dalam tubuh. Ketika ginjal rusak, kemampuannya untuk menyaring limbah dan menjaga keseimbangan akan terganggu, yang menyebabkan penumpukan racun, retensi cairan dan ketidakseimbangan elektrolit. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari tekanan darah tinggi hingga penyakit jantung dan tulang yang lemah. Kerusakan ginjal dapat berkembang menjadi penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal seiring berjalannya waktu.

Maka, untuk menghindari kerusakan ginjal, simak tujuh kebiasaan yang berpotensi merusak ginjal yang harus dihindari:

Menggunakan obat penghilang rasa sakit

Obat penghilang rasa sakit antiinflamasi yang dijual bebas seperti ibuprofen dan aspirin dapat merusak tubulus ginjal yakni tabung-tabung kecil di dalam ginjal yang mengembalikan nutrisi dan cairan yang telah disaring ke darah. Cairan dan limbah yang tersisa dalam tubulus ginjal menjadi urin dan peradangan serta berkurangnya aliran darah melalui ginjal. Hal ini lebih mungkin terjadi pada orang yang lebih tua atau mereka yang memiliki kondisi medis lainnya.

Pengidap penyakit ginjal kronis harus menghindari obat penghilang rasa sakit ini kecuali jika telah diresepkan oleh dokter yang dapat memantau fungsi ginjal. Untuk menurunkan risiko efek samping, gunakan obat penghilang rasa sakit untuk waktu sesingkat mungkin sesuai dengan dosis yang disarankan pada kemasan.

Tidak minum cukup air

Air dibutuhkan ginjal untuk membuang limbah. Karenanya, orang yang tidak minum cukup air dapat berisiko mengalami kerusakan ginjal, terutama dalam cuaca panas. Urin yang pekat akibat dehidrasi memiliki kadar mineral dan produk limbah lainnya yang lebih tinggi, hal ini meningkatkan risiko batu ginjal dan infeksi urin, yang dapat merusak ginjal.

Beberapa orang dengan kondisi kesehatan seperti penyakit hati atau gagal jantung mungkin harus membatasi cairan. Tetapi untuk orang-orang pada umumnya dianjurkan untuk minum 1,5 hingga 2 liter air sekitar enam hingga delapan gelas setiap hari.

Minum terlalu banyak alkohol

Alkohol dapat membuat tubuh mengalami dehidrasi, terlalu banyak mengkonsumsi minuman ini juga dapat meningkatkan tekanan darah, hal ini berpotensi merusak ginjal. Selain menyebabkan penyakit hati, konsumsi alkohol berlebih dapat membahayakan ginjal karena ginjal harus bekerja lebih keras.

NHS menyarankan pria dan wanita untuk tidak minum lebih dari 14 unit alkohol per minggu. Ini setara dengan satu gelas anggur standar dua unit atau satu pint bir berkadar alkohol rendah dua unit per hari.

Merokok

Asap rokok mengandung zat kimia beracun seperti kadmium yang berisiko merusak fungsi ginjal. Selain itu, kebiasaan merokok juga dapat meningkatkan stres oksidatif, yaitu kondisi ketika radikal bebas molekul berbahaya merusak sel-sel tubuh. Hal ini bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan kerusakan pada lapisan pembuluh darah, yang pada akhirnya dapat memicu cedera pada ginjal.

Kelebihan berat badan

Indeks massa tubuh (BMI) yang sehat adalah antara 18,5 dan 24,9. Jika lebih dari itu, maka diklasifikasikan sebagai kelebihan berat badan atau obesitas. Namun, ini bukan satu-satunya ukuran kelebihan berat badan dan terkadang tidak akurat. Lingkar pinggang adalah ukuran yang baik untuk mengukur lemak di sekitar bagian tengah (obesitas sentral) yang terbukti meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes dua penyebab umum penyakit ginjal. Obesitas dapat membahayakan ginjal secara langsung dengan mengganggu bahan kimia jaringan lemak.

Perlu diingat, pola makan yang sehat dan olahraga dapat membantu menurunkan berat badan, sehingga membantu menjaga ginjal Anda tetap sehat. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa aktivitas fisik dapat menurunkan risiko penyakit ginjal, lakukanlah olahraga aerobik selama 30 menit lima hari dalam seminggu, dan lakukan secara perlahan-lahan.

Membuat pilihan makanan yang kurang sehat

Makanan ultra-proses (UPF) adalah makanan olahan yang mengandung bahan-bahan seperti lemak, gula, garam, dan bahan tambahan termasuk pewarna, perasa, dan pengawet buatan agar rasanya lebih enak dan meningkatkan masa simpannya.

Contoh makanan UPF antara lain daging olahan seperti sosis, minuman bersoda, dan roti kemasan. Makanan-makanan ini dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, penyakit jantung, dan diabetes tipe 2. Baru-baru ini, makanan ultra-proses juga dikaitkan dengan penyakit ginjal. Sebuah studi di Amerika yang mengikuti 14.000 orang dewasa selama 24 tahun menemukan bahwa mereka yang banyak mengonsumsi makanan ultra-proses memiliki risiko 24 persen lebih tinggi terkena penyakit ginjal. Hampir 5.000 dari mereka akhirnya mengalami penyakit ginjal kronis.

Pola makan tinggi garam (natrium) juga bisa menjadi masalah, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat gangguan ginjal. Ginjal berfungsi menyaring kelebihan air dari darah dan membutuhkan keseimbangan antara natrium dan kalium. Karenanya, mengkonsumsi garam yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan ini, menurunkan fungsi ginjal, dan meningkatkan tekanan darah yang pada akhirnya membebani ginjal dan bisa menyebabkan kerusakan.

Usahakan untuk membatasi asupan garam maksimal enam gram, atau setara dengan satu sendok teh per hari.

Kualitas tidur yang buruk

Ada beberapa bukti yang mengaitkan kualitas dan durasi tidur dengan penyakit ginjal. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis. Hasil penelitian ini memang sedikit berbeda, tetapi tidur kurang dari enam jam atau lebih dari sepuluh jam setiap hari dapat membahayakan ginjal Anda. Tidur yang optimal cenderung antara tujuh hingga sembilan jam per malam bagi kebanyakan orang.

Sementara itu, faktor-faktor seperti usia dan riwayat keluarga berada di luar kendali Anda, tetapi banyak kebiasaan yang dapat diubah untuk membantu mengelola kesehatan ginjal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus