Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Terapi Anak Hiperaktif

5 Agustus 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ANAK-ANAK yang superaktif biasanya menuntut perhatian yang serba ekstra. Namun, hendaknya jangan sekadar menuruti kemauan si anak. Soalnya, boleh jadi bocah tersebut mengalami gangguan perilaku yang disebut attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD). "Gangguan ini berdampak luas sampai ke masa depan," kata Dwidjo Saputro, psikiater anak, dalam seminar bertopik ADHD yang diselenggarakan Ikatan Dokter Ahli Jiwa Indonesia, awal bulan lalu, di Jakarta. Dampak ADHD yang utama adalah terhambatnya perkembangan psikososial anak. Wujud hambatan ini berupa prestasi akademik yang seret, rendah diri, dan sulit berinteraksi dengan teman sebaya. Berbagai penelitian, menurut Dwidjo, menunjukkan 25-70 persen anak ADHD tetap minder dan susah bergaul sampai dewasa. Karena itu, ADHD—yang terjadi pada 2-5 persen anak sekolah dasar—membutuhkan terapi yang tepat dan sedini mungkin. ADHD ditandai dengan kelainan jaringan otak sebelah kanan depan. Kelainan itu meliputi wujud anatomi, fungsi, metabolisme hormon, atau lalu-lintas senyawa bermuatan listrik pada sel-sel otak. Akibatnya, si anak, terutama yang berusia di bawah tujuh tahun, menjadi susah memusatkan pikiran. Rentang konsentrasi mereka sangat buruk dan amat singkat dibandingkan dengan anak-anak normal. Perilaku hiperaktif, gampang marah, dan susah diatur juga menyertai anak ADHD. "Gejala tersebut menetap sekitar enam bulan," kata Dwidjo, yang juga pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya, Jakarta. Bagaimana menangani anak ADHD? Para dokter biasa menggunakan obat stimulan yang disebut metildefinat. Memang, ada 25 persen anak ADHD yang tak mempan terhadap metildefinat sehingga dokter memberikan obat penenang. Namun, sebisa mungkin jangan menggunakan obat penenang. Dwidjo menekankan, konseling dan terapi terpadu yang melibatkan keluarga jauh lebih bermanfaat ketimbang obat penenang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus