Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tes urine adalah salah satu metode diagnostik yang paling umum digunakan untuk memeriksa berbagai kondisi kesehatan. Melalui analisis sampel urine, dokter dapat mendapatkan gambaran tentang status kesehatan seseorang dan mendeteksi berbagai penyakit. Berikut ini adalah beberapa jenis tes urine yang sering dilakukan dan manfaatnya dalam pemeriksaan kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Mendeteksi Zat Berbahaya Dalam Tubuh
Dilansir dari Siloamhospitals.com, tes urine merupakan metode yang efektif untuk mendeteksi keberadaan zat berbahaya seperti kokain, opioid, ganja, dan benzodiazepin dalam tubuh. Tes ini sering digunakan dalam berbagai konteks, termasuk di antara atlet, karyawan, individu yang dicurigai sebagai pecandu, serta pelajar dan mahasiswa yang mungkin terlibat dalam penyalahgunaan narkoba atau zat terlarang lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penggunaan tes urine untuk tujuan ini adalah bagian penting dari upaya untuk memastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat, mencegah penyalahgunaan zat, serta mendukung rehabilitasi bagi mereka yang membutuhkan. Tes ini memberikan cara yang cepat dan non-invasif untuk memonitor penggunaan zat-zat berbahaya dan memastikan bahwa individu berada dalam kondisi yang sesuai dengan standar kesehatan dan keselamatan yang ditetapkan.
2. Memastikan Kehamilan
Untuk memverifikasi kehamilan, alat tes kehamilan atau test pack digunakan dengan cara memasukkannya ke dalam sampel urine yang telah dikumpulkan dalam wadah. Tes urine ini berfungsi mendeteksi keberadaan hormon human chorionic gonadotropin (HCG), yang diproduksi oleh plasenta segera setelah embrio menempel pada dinding rahim.
Hormon HCG mulai terdeteksi dalam urine beberapa hari setelah pembuahan dan meningkat dengan cepat selama beberapa minggu pertama kehamilan. Oleh karena itu, tes urine menjadi metode yang cepat dan non-invasif untuk memastikan kehamilan. Alat tes kehamilan modern sangat sensitif dan dapat memberikan hasil yang akurat dalam hitungan menit, sehingga sangat berguna bagi wanita yang ingin mengetahui status kehamilannya dengan cepat.
3. Mendeteksi Penyakit Ginjal
Pemeriksaan urine dapat digunakan sebagai metode untuk mendeteksi penyakit ginjal sejak dini, termasuk berbagai jenis peradangan. Hal ini diungkapkan oleh Sekjen Indonesian Society of Hypertension (InaSH), dr. Djoko Wibisono, SpPD-KGH. Tes urine ini bertujuan untuk mengukur kadar protein, rasio albumin, dan kreatinin dalam urine.
"Deteksi dini sangat penting. Kehadiran protein dalam urine merupakan indikator awal kerusakan ginjal. Pemeriksaan secara berkelanjutan diperlukan untuk mengidentifikasi penyakit ginjal kronis," ujarnya.
4. Deteksi Dini Penyakit Autoimun
Menurut Djoko, tes urine dapat dilakukan pada bayi untuk mendeteksi keberadaan protein dan sel darah merah dalam urinenya, yang bisa menjadi indikator awal penyakit autoimun atau peradangan pada ginjal.
"Tidak jarang masih balita bisa cuci darah karena penyakit autoimun, penyakit peradangan ginjal. Harus dideteksi dini urinenya. Bayi pun harus dideteksi, jangan sampai urinenya ada protein, sel darah merah. Itu tanda dini, hanya urine saja," katanya.
5. Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Tes urine memiliki fungsi penting untuk memantau kondisi kesehatan secara keseluruhan melalui pemeriksaan rutin. Pemeriksaan urine yang lengkap mencakup analisis makroskopik, seperti glukosa dan protein, serta mikroskopik, yang meliputi kristal, jamur, sel epitel, dan sel darah merah serta putih. Deteksi glukosa dapat menunjukkan diabetes, sementara protein dalam urine bisa mengindikasikan masalah ginjal atau kondisi medis lainnya.
Analisis mikroskopik yang mendalam dapat mengidentifikasi keberadaan kristal, jamur, atau sel epitel yang mengindikasikan infeksi atau peradangan pada saluran kemih. Kehadiran sel darah merah dan putih dalam urine dapat menjadi tanda infeksi atau kondisi medis lain yang memerlukan perhatian lebih lanjut. Dengan pemeriksaan urine secara rutin, masalah kesehatan dapat terdeteksi sejak dini, memungkinkan penanganan yang lebih cepat dan efektif.