Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Siapa bilang semua orang senang minum kopi? Saat marak ngopi menjadi tren, ada orang-orang yang justru menghindarinya. Mengapa?
Selain meminum teh, banyak orang yang senang meminum kopi. Selain itu, bagi sebagian orang meminum kopi merupakan sebuah hal yang rutin dilakukan setiap harinya. Ada anggapan yang mengatakan bahwa dengan meminum kopi maka badan akan menjadi lebih segar dan dapat memberikan inspirasi saat melakukan sesuatu.
Namun, bagi sebagian orang bisa memiliki efek minum kopi. Terutama yang memiliki refluks asam lambung atau populer disebut dengan GERD (gastroesophageal reflux disease), meminum kopi adalah sebuah mimpi buruk karena dapat menyebabkan asam lambung naik dan menyebabkan rasa tidak nyaman.
Hal ini berkaitan dengan kandungan kafein yang terkandung pada kopi. Kafein yang terkandung pada kopi dapat merangsang produksi asam lambung dan mengakibatkan asam lambung naik sehingga memunculkan rasa tidak nyaman. Selain kafein, kandungan asam klorogenik pada kopi juga dapat merangsang asam lambung naik dan menyebabkan rasa tidak nyaman
Penelitian yang dimuat oleh sebuah jurnal bernama Digestive Disease and Science mengungkapkan bahwa aktivitas minum kopi tidak disarankan bagi orang yang memiliki penyakit GERD. Meskipun begitu, permasalahan mengenai asam lambung yang naik saat meminum kopi masih menjadi perdebatan.
Terdapat penelitian yang mengatakan bahwa penderita GERD tidak boleh minum kopi, tetapi sebaliknya terdapat penelitian yang mengungkapkan bahwa penderita GERD boleh saja meminum kopi. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Anda sebelum memutuskan meminum kopi, seperti tidak minum kopi saat perut kosong, memilih kopi dengan kafein dan kadar asam yang rendah, serta membatasi jumlah konsumsi kopi.
EIBEN HEIZIER
Baca: 5 Dampak Minum Kopi untuk Kesehatan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini