Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahaya Suara Keras
Hindarilah mendengarkan suara-suara dalam volume tinggi, sebab dampaknya dapat menimbulkan penyakit acoustic neuroma, tumor lunak dalam saraf pendengaran. Penyakit ini bisa mengakibatkan kehilangan pendengaran. Itulah temuan para peneliti dari Ohio State University, Amerika Serikat, yang dipublikasikan belum lama ini.
Mereka telah meneliti 146 orang yang mengidap acoustic neuroma. Para pasien diwawancarai tentang kebiasaan mereka mendengarkan suara yang cukup keras. Hasilnya, orang yang sering mendengarkan musik yang keras punya risiko tertinggi terkena penyakit tersebut. Peringkat berikutnya adalah orang yang sering mendengar suara mesin dan bunyi perkakas pembangunan konstruksi, disusul orang yang kerap mendengar suara motor.
Penelitian yang dimuat dalam American Journal of Epidemiology itu juga menyimpulkan, semakin lama orang sering mendengar suara keras, semakin besar risikonya terkena acoustic neuroma. Itu sebabnya peneliti menganjurkan orang menggunakan pelindung telinga jika harus bekerja di lingkungan yang bising.
Cara Menghindari Stroke
Inilah salah satu cara menghindari penyakit stroke dan jantung. Pastikan Anda cukup mengkonsumsi makanan yang berasal dari jenis padi-padian seperti sereal dan bubur gandum. Khasiat jenis makanan ini telah diteliti oleh para ahli dari University of Maryland, Amerika Serikat.
Studi dilakukan terhadap 535 orang dewasa. Semua peserta menjalani ujian fisik dan dicatat konsumsi makanannya selama tiga hari untuk mengetahui kebiasaan makan mereka. Kebiasaan hidup mereka seperti olahraga, merokok, dan minum pun diperhatikan.
Hasilnya? Orang yang sering mengkonsumsi padi-padian memiliki risiko yang lebih kecil terkena sindrom metabolisme. Istilah ini menunjuk pada sekelompok gejala seperti tingginya tekanan darah, kadar kolesterol, kadar gula darah. Gejala ini bisa membuat orang terkena stroke, sakit jantung, dan kerusakan ginjal.
Dr Nadine R. Sahyoun, asisten profesor ilmu makanan dan nutrisi di University of Maryland, mengungkapkan khasiat makanan yang berasal dari padi-padian, di antaranya mengembangkan sensitivitas tubuh dalam pengaturan hormon insulin pada gula darah. Akibatnya, kadar kolesterol menurun dan pembuluh darah berfungsi lebih baik.
Keuntungan Orang Gendut
Memiliki berat badan yang lebih tinggi tak selalu berdampak negatif. Ini terungkap dari hasil penelitian yang dilakukan di Swedia. Pria yang mempunyai body mass index (BMI) lebih tinggi pada di awal masa dewasanya ternyata lebih beruntung. Mereka memiliki risiko bunuh diri yang lebih rendah di kehidupannya nanti.
Pengujian kaitan antara BMI dan risiko bunuh diri itu dilakukan oleh Dr Finn Rasmussen dari Karolinska Institutet, Stockholm. Mereka menggunakan data 1,2 juta pria Swedia yang pernah menjalani wajib militer pada 1968 sampai 1999. Peserta diukur BMI-nya pada 18 dan 19 tahun, lalu dipantau sampai usia 31 tahun. Hasilnya, risiko bunuh diri menurun sekitar 15 persen untuk setiap lima poin kenaikan BMI.
Selama ini orang percaya BMI yang lebih tinggi juga meningkatkan risiko terkena sakit jantung, diabetes, dan kanker. Itu sebabnya para peneliti tidak menganjurkan orang meningkatkan kegendutan untuk mencegah bunuh diri.
(HealthDay News, Reuters)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo