Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tips Kesehatan

7 Juni 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kondom Memicu Kanker

Kondom selama ini dianggap penangkal ampuh mencegah penyakit akibat hubungan seksual. Tapi hati-hatilah, karet pengaman itu ternyata bisa jadi biang masalah. Tim peneliti di Stuttgart, Jerman, mengungkapkan bahwa kebanyakan kondom mengandung bahan kimia pemicu kanker (karsinogen).

Tim dari The Chemical and Veterinary Investigation Institute ini membeberkan, 29 dari 32 merek kondom yang telah diteliti mengandung karsinogen jenis N-Nitrosamine. Zat ini dipakai pabrik untuk menambah kelenturan kondom. N-Nitrosamine keluar ketika bahan karet kondom bergesekan dengan cairan yang keluar dari tubuh manusia.

Mengingat bahaya zat ini, tim peneliti meminta pemerintah setempat memperketat pengawasan atas pabrik-pabrik kondom. Hanya, pemerintah masih berdalih, bahaya N-Nitrosamine bagi tubuh tak langsung dan perlu waktu panjang. Padahal, menurut Lembaga Federal untuk Penilaian Risiko Jerman, risiko pemakai kondom terpapar N-Nitrosamine tiga kali lebih tinggi ketimbang bukan pemakai.

Minyak Ikan Anti-Bengek

Memang amis, tapi minyak ikan sebaiknya dikonsumsi ibu-ibu hamil secara teratur. Menurut penelitian di Amerika belum lama ini, minyak ikan bisa melindungi jabang bayi dari kemungkinan terkena asma. ?Semakin banyak si ibu mengkonsumsi minyak ikan, semakin sedikit peluang si bayi terkena asma,? kata Dr. Frank Gilliland, peneliti kepala di University of Southern California, Los Angeles.

Gilliland dan koleganya telah mewawancarai 691 ibu rumah tangga. Separuh di antaranya punya anak terjangkit asma sebelum usia lima tahun. Ibu-ibu itu ditanyai berapa sering mereka memakan ikan berlemak selama mengandung anaknya.

Pada kalangan ibu hamil pemakan ikan kaya lemak, misalnya ikan salmon, peluang anaknya terkena asma berkurang hingga 70 persen. Ini berkat khasiat omega-3 yang banyak dikandung minyak ikan. Asam lemak ini terbukti bisa mencegah berbagai jenis peradangan pada saluran pernapasan anak.

Hanya, Gilliland mengingatkan, kini banyak ikan tercemar logam berat. Ikan tercemar merkuri, misalnya, malah bisa menyebabkan cacat mental pada anak. Karena itu, Gilliland lebih menganjurkan suplemen minyak ikan. Minyak ikan olahan ini lebih aman ketimbang ikan segarnya. Hasil penelitian ini dipaparkan dalam konferensi internasional American Thoracic Society, di Orlando, Florida, belum lama ini.

Wanita Karier Rawan Jantungan

Wanita di puncak karier harus ekstraketat menjaga jantungnya. Bagi wanita, posisi puncak dengan kewenangan dan tanggung jawab besar kerap berujung nestapa. Penelitian terbaru di Amerika mengungkapkan, wanita di puncak karier lebih rawan terkena serangan jantung.

Ini bukan peringatan kosong. Tim dari Epidemiology Enterprises, Amerika Serikat, telah meneliti 3.000 lebih relawan berusia 18 sampai 77 tahun, selama lebih dari 10 tahun. Dr. Elaine D. Eaker, juru bicara tim peneliti, mengatakan bahwa wanita dengan beban kerja ringan tapi bertanggung jawab membuat keputusan berpeluang terkena serangan jantung tiga kali lebih tinggi ketimbang wanita dengan beban kerja tinggi tapi tak berwenang membuat keputusan. Wanita yang jadi bos lebih sering terkena serangan jantung ketimbang wanita yang hanya jadi sekretaris sang bos.

Pada pria, menurut Eaker, yang terjadi justru sebaliknya. Semakin tinggi jabatan, semakin besar pendapatan, semakin tinggi pula prestisenya. Faktanya, pria pekerja teknis atau operator lebih banyak terkena serangan jantung ketimbang pria dengan posisi puncak atau manajer.

Tim belum bisa menjelaskan secara pasti mengapa faktanya bisa seperti ini. Mereka berspekulasi, faktor sosial dalam hubungan kerja bisa jadi penjelasan. Saat penelitian ini mulai digelar tahun 1980-an, wanita Amerika untuk pertama kalinya menempati posisi puncak dalam jumlah signifikan. ?Saya kira, perubahan peran sosial wanita yang mendadak bisa jadi penjelasan,? kata Eaker. Hasil penelitian selengkapnya diterbitkan American Journal of Epidemiology edisi terbaru.

(Reuters)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus