Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keringat masih mengucur di dahi Sucita Amalia. Sabtu dua pekan lalu, usai latihan olahraga, murid kelas empat SD Negeri 05 Lebak Bulus, Jakarta Selatan, ini bergegas menuju kantin sekolah. Tapi langkah si upik dan kawan-kawan tertahan oleh tiga perempuan dan seorang lelaki. ?Mau minum? Ini saja. Enak, segar, sehat lagi. Harganya juga murah kok, cuma seribu,? kata seorang perempuan itu. Mereka rupanya rombongan sales yang mempromosikan minuman sereal instan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo