Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pesta itu baru dimulai pukul tujuh malam. Tapi sejak pukul empat sore hadirin sudah siap berpesta. Bujang-bujang tampil dengan aneka dandanan mencolok. Ada yang rambutnya dikepang keriwil-keriwil dengan hidung-kuping-bibir ditindik dan dihiasi anting. Gadis-gadis tak kalah modis dengan gaun irit bahan yang membuat pusar, perut, serta punggung seksi berkibar-kibar. Layaknya musim kawin bagi burung merak, mereka semua sibuk saling tebar pesona.
Itulah suasana "MTV Jomblo Party" di Kafe De La Rosa, Kemang, Jakarta, Kamis dua pekan lalu. Seperti tercium dari judulnyajomblo artinya belum punya pacarinilah ajang mak comblang zaman modern. Ada 200 anak muda, 100 laki-laki dan 100 perempuan, disandingkan dalam acara spesial cari pasangan ini. "Biar mereka enggak jomblo di hari Valentine," kata Elvira Debbie Emilia, Bagian Humas MTV Indonesia, tuan rumah pesta.
Pukul tujuh teng, pesta yang bertema "Two Become One" ini pun dimulai. Dengan muka berhias topeng, para peserta saling melirik dan saling mematut. Panitia lantas membagikan nomor dan menentukan siapa jadi pasangan siapa. Kemudian, setelah serangkaian permainan, tibalah saat paling dinantikan. "Guys and girls, kini saatnya makan malam romantis bersama pasangan yang tak terduga," kata Rachel Maryam, artis yang memandu pesta bersama Arie, presenter MTV. Nyala api lilin, bunga mawar, musik lembut, sorot redup lampu membuat udara dipenuhi aroma cinta, cinta, dan cinta.
Mak comblang memang salah satu aktivitas inti di Hari Kasih Sayang. Sahibul hikayat berkata, perayaan ini untuk memperingati Valentine, seorang pendeta di zaman Claudius II, Raja Roma pada abad ketiga. Claudius yang kejam mengharamkan pernikahan atau sekadar pacaran. Baginya, relasi percintaan begini cuma akan membuat lembek dan melemahkan naluri perang para prajurit. Siapa saja yang nekat melanggar, hukumannya adalah penggal mati.
Tapi, Pendeta Valentine berontak. Harmoni kasih di alam tak boleh dirusak oleh monster yang haus perang. Diam-diam pendeta ini menikahkan pasangan muda-mudi yang saling kasmaran.
Raja Claudius marah hebat melihat aksi perkawinan back street ini. Turunlah titah agar Valentine segera ditangkap dan dibui. Tapi, cinta tak kenal bui. Valentine jatuh cinta pada anak perempuan kepala penjara yang sering menjenguknya. Akhirnya, saat eksekusi hukuman mati, tanggal 14 Februari, Valentine meninggalkan surat untuk sang kekasih. Surat yang dipungkasi dengan kalimat romantis: from your Valentine.
Selanjutnya, entah kapan persisnya, hari kematian Valentine setiap tahun diperingati dengan acara yang disebut Lupercalia di berbagai kampung di Roma. Inilah saat kaum muda-mudi dikumpulkan di suatu tempat, dan Cupid, sang dewa cinta, diharapkan membidikkan panah asmara kepada mereka.
Dalam skala dunia, mak comblang adalah industri miliaran dolar yang berkembang pesat beberapa tahun terakhir. Alasannya sederhana, dunia modern makin membatasi orang dalam mencari jodoh dengan cara konvensional. Begitu dahsyat perkembangan bisnis ini hingga di New York, AS, setahun yang lalu didirikan The Matchmaking Institute. Lembaga pendidikan khusus mak comblang ini memberikan sertifikat bagi mereka yang serius mengembangkan perjodohan.
Laju bisnis mak comblang makin didorong oleh pergerakan cepat di dunia televisi dan Internet. Acara cari jodoh di televisi, misalnya Singled Out dan Bachelorette, menjadi tontonan yang amat populer. Yahoo.com, Hotmail.com, eHarmony.com, Soulmate.com juga ikut serta menjajakan layanan kencan dengan paket-paket atraktif. Jangan keliru, peminat program ini bukan hanya orang-orang kesepian yang merana, tetapi juga gadis-bujang menarik dengan penghasilan mantap. Hei, bahkan Paula Abdul, penyanyi beken yang juga juri kompetisi American Idol, itu pun dikabarkan menggaet pacar melalui jasa mak comblang online.
Tentu tidak ada yang cuma-cuma. Match.com, misalnya, menarik iuran US$ 30-100 untuk tiap anggota. Ongkos ini untuk membiayai fasilitas ruang bincang (chatting room) atau kopi darat antar-para lajang. Dengan anggota jutaan lajang di lima benua, Match.com menjamin bahwa peluang para anggota mendapat pasangan amat besar. Tahun lalu saja, demikian berdasar keterangan pada website, pengelola Match.com sudah "mantu" 89 ribu anggotanya.
Percomblangan pun bukan soal baru di negeri kita. Hanya, biasanya ini jadi urusan bisik-bisik antara orang tua, kawan, dan kerabat. Kalaupun pasang iklan kontak jodoh di surat kabar, identitas diri disamarkan begitu rupa hingga tak akan diketahui orang-orang yang tidak berkepentingan.
Tapi, itu cerita lama. Kini, urusan percomblangan sudah lebih terbuka seperti halnya yang terjadi di luar negeri. Tidak ada lagi malu-malu kucing dalam urusan ini. Buktinya, selain MTV Jomblo Party, banyak acara nyata (reality show) bertema mak comblang digelar di televisi lokal. Misalnya: Katakan Cinta (RCTI), Venus and Mars (TV7), DatExpress (TransTV), dan Amorklik.com (TPI).
Patut disorot, dalam acara seperti ini pertanyaan basa-basi soal hobi atau cita-cita sudah jauh ditinggalkan. Penelusuran tentang bobot, bibit, bebet juga sudah dianggap kuno. Sebagai gantinya, para peserta akan dihujani pertanyaan blak-blakan dan terus-terang. Contohnya: gimana pendapat kamu tentang keperawanan? Eh, di dompet kamu ada kondom? Kalau pacar kamu udah gak perawan, gimana? Kamu sendiri udah pernah making love? Wow....
Sederet pertanyaan tersebut sudah jelas bakal membikin kuping bapak-ibu-om-tante-nenek memerah panas. Tapi, buat para pencari romansa di televisi, pertanyaan blak-blakan itu bukan masalah berat. "Saya, sih, oke saja ditanya soal virginitas. Lebih baik buka-bukaan sejak awal daripada repot belakangan," kata Maria, 20 tahun, yang pacarnya kini ia dapat dari acara DatExpress.
Lalu, bagaimana hasil percomblangan instan di zaman modern ini? "Kita berteman aja dulu," kata Alia, yang dalam MTV Jomblo Party ini dipasangkan dengan Chandra. Alia, yang mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta, ini masih ingin lebih jauh menjajaki karakter dan warna pasangannya. "Masa, sih, langsung jadian? Butuh proses, kan," kata gadis 22 tahun ini.
Lain halnya Wahyu. Lelaki 21 tahun ini merasa bahwa "jodoh" pilihan panitia MTV Jomblo Party cukup memuaskan hatinya. "Dia cantik, pinter, dan enak diajak ngobrol," tuturnya tentang Rika, gadis pasangannya.
Wahyu, yang sudah setahun lebih menyandang status jomblo, bertekad akan serius merawat hubungannya dengan Rika. "Siapa tahu kita bisa sampai ke jenjang pernikahan," ujarnya sambil memandang mesra si gadis. Agaknya memang benar, Cupid sang dewa cinta telah memanah jantungnya.
Mardiyah Chamim, Adek Media Rosa (TNR)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo