Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video di Instagram viral karena menampilkan seorang balita yang membantu membereskan cucian dengan melipat pakaian. Video yang telah ditonton lebih dari 63 juta kali itu juga memunculkan perdebatan, bolehkah anak yang masih sangat kecil membantu pekerjaan rumah tangga?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, pengamat perkembangan anak tidak melihat ada yang salah pada video tersebut. Mereka justru menganggap mengenalkan pekerjaan rumah harian pada balita bisa menyenangkan, sekaligus mengasah kemampuan motorik kasar, mengajarkan tanggung jawab, dan memperkuat ikatan dengan orang yang mengasuhnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada nilai dari mengajarkan lebih dini pada anak kalau semua anggota keluarga punya tanggung jawab pada pekerjaan rumah. Hal ini menumbuhkan rasa memiliki, bukan hanya orang dewasa yang melakukan segalanya tapi seluruh anggota keluarga," kata Jill Trumbell, asisten pengajar penelitian perkembangan manusia dan keluarga di Universitas New Hampshire, Amerika Serikat.
Orang tua harus memastikan pekerjaan rumah itu sesuai usia dan kemampuan anak, kata Julie Braungart-Rieker, kepala departemen dan pengajar penelitian perkembangan manusia dan keluarga di Universitas Negeri Colorado. Bahasa dan kekuatan fisik anak perlu dikembangkan sampai poin mereka bisa belajar bagaimana mengerjakan tugas dan memahami alasan di baliknya.
Untuk balita, pekerjaan harus dibatasi pada melipat pakaian, membereskan mainan, atau sekadar menekan tombol-tombol di mesin cuci. "Semua tergantung orang tua untuk memikirkan tugas kreatif yang bisa dilakukan anak. Buatlah jadi menyenangkan untuk mereka dan Anda juga jangan terlalu berharap banyak dengan hasilnya," tutur Braungart-Rieker kepada USA Today edisi 10 Maret 2025.
Sukarela, Jangan Dipaksa
Orang tua dan pengasuh juga tak boleh memaksa balita melakukan pekerjaan rumah tangga jika hatinya sedang tidak berminat, saran Trumbell. Penting untuk memperhatikan penyebabnya, mungkin ia sedang terlalu lelah atau ada hal lain yang dikerjakan. Menurutnya, jika dipaksakan maka hasilnya justru tak akan baik. Anak akan menolak tugas dan dampaknya kekuatan ikatan akan berkurang.
"Kita perlu menemukan keseimbangan yang bagus antara membantu anak mengembangkan keterampilan dalam pekerjaan rumah dan memikul tanggung jawab dalam keluarga tapi juga perlu mengenali mungkin ada masanya di mana mereka tak mau melakukan pekerjaan rumah tangga itu," papar Trumbell.
Braungart-Rieker mengatakan video balita membantu melipat cucian itu adalah contoh yang bagus bagaimana tugas itu bisa dilakukan anak. "Bocah perempuan itu tersenyum dan menikmatinya, dan kelihatannya momen itu membuatnya senang. Bila mereka senang dan menikmati tugas yang diberikan atau tugas itu membuat mereka belajar dan berkembang, kenapa tidak memotivasinya untuk melakukannya?" katanya.
Foto 
