Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Waktu yang Dibutuhkan untuk Rehabilitasi Pecandu Judi Online Menurut Psikolog

Pecandu judi online perlu waktu minimal tiga bulan sampai benar-benar berhenti sama sekali. Berikut macam terapi yang dibutuhkan.

27 November 2024 | 13.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penanganan kecanduan judi online butuh pendekatan intensif dan terpadu. Psikolog Sani Budiantini Hermawan mengungkapkan rehabilitasi pecandu judi online perlu waktu minimal tiga bulan sampai benar-benar berhenti sama sekali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Penanganan melibatkan tiga aspek utama. Medikasi dari psikiater untuk mengatasi stres atau depresi, psikoterapi dari psikolog untuk membantu memulihkan pola pikir dan perilaku, hingga dukungan keluarga yang memberikan kontrol dan pengawasan selama masa pemulihan,” jelas lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu, Rabu, 26 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain terapi psikologis, pendekatan spiritual seperti mendekatkan diri kepada Tuhan juga dilakukan saat rehabilitasi untuk memperkuat mental. Pendekatan-pendekatan tersebut dilakukan untuk menetralisasi efek kecanduan judi online dan agar pelaku dapat menjalani kehidupan yang lebih sehat, baik secara fisik, mental, maupun sosial.

Ilustrasi depresi. Shutterstock

Dampak psikologis serius
Sani menjelaskan penanganan harus dilakukan secara paralel dan konsisten agar pecandu judi online bisa keluar dari lingkaran gelap tersebut. Pasalnya, pecandu judi online mengalami dampak psikologis yang serius, misalnya akibat utang. Judi online tidak hanya menguras keuangan tapi juga bisa merusak mental dan hubungan sosial.

"Orang yang terlilit utang dari judi online biasanya mengalami kekurangan finansial, kehilangan kepercayaan dari lingkungan, hingga konflik dengan keluarga, pasangan, atau teman. Akibatnya, mereka terisolasi, dimusuhi, dan menjadi stres berat atau depresi. Bahkan, tidak jarang tekanan ini mendorong mereka melakukan tindakan nekat seperti bunuh diri," papar Sani.

Menurutnya, ada kekeliruan pemikiran pada orang yang terus berjudi online meskipun sudah terlilit utang. Ia merasa judi online bisa diperhitungkan, padahal untung-untungan. Kemenangan yang pernah diraih justru memicu kecanduan karena penjudi tergiur janji mendapatkan uang lebih besar dan membuat mereka sulit berhenti, apalagi jika sudah kecanduan judi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus