Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sikap anak kadang membuat orang tua kehilangan kesabaran, bahkan harus berteriak karena tak bisa menahan amarah. Meneriaki anak bukanlah cara yang tepat. Namun ketika sudah terlanjur terjadi, penting bagi orang tua untuk menunjukkan mereka tetap menyayangi dan mendukung anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sesabar atau setenang apapun orang tua, pasti tetap ada masa-masa di mana mereka marah pada anak karena kesalahan yang dibuat. Perilaku tersebut tentu tak bisa dihindari karena berbagai macam alasan. Karena itu, penting bagi orang tua untuk mengendalikan situasi dan tetap menunjukkan dukungan kepada anak. Berikut enam cara yang harus dilakukan orang tua setelah berteriak pada anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Minta maaf
Sebagai orang dewasa yang lebih bijak, mintalah maaf kepada anak. Meminta maaf kepada anak tidak akan mengurangi atau merendahkan gengsi sebagai orang tua. Justru, berani meminta maaf ke anak dapat meningkatkan dan mempererat hubungan.
Katakan sayang
Anak mungkin merasa orang tua tak menyayangi mereka karena telah marah dan berteriak. karena itu, penting bagi orang tua untuk menegaskan kembali mereka menyayangi sang anak. Namun, lebih baik lakukan hal ini setelah kedua pihak sudah tenang.
Peluk anak
Anak mungkin berkecil hati setelah diteriaki orang tua. Karena itu, tunjukkan bahwa mereka tetap berharga untuk orang tua. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memeluk mereka setelah suasana yang menegangkan. Aksi ini akan lebih bermakna daripada hanya sekadar kata-kata.
Beritahukan kesalahan anak
Setelah keadaan menjadi lebih tenang, orang tua harus memberitahukan kepada anak apa kesalahan mereka, penyebab orang tua menjadi begitu marah hingga berteriak. Beritahukan kesalahan yang mereka lakukan sehingga mereka juga berkomitmen untuk menghindari perilaku tersebut dan pastikan mereka telah memperbaikinya. Jika orang tua membiarkan saja setelah anak melakukan kesalahan, itu mungkin dapat membuat anak berperilaku buruk ke depannya.
Validasi anak
Duduklah dan dengarkan cerita anak dengan pikiran terbuka. Cobalah untuk mengerti posisi anak dari cerita mereka. Diskusikan masalah dan carilah solusi bersama untuk mencegah terjadinya situasi yang sama di masa depan.
Jangan mengomel
Jangan berlarut-larut membahas masalah tersebut. Jika orang tua terus membahas topik tersebut, itu akan menimbulkan perbedaan antara kedua pihak.
BERNADETTE JEANE WIDJAJA | TIMES OF INDIA