Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

10 Tradisi Unik Natal di Dunia, Dari Kambing Raksasa Hingga Festival Lentera

Ada beberapa negara yang memiliki tradisi berbeda saat perayaan Natal. Tidak hanya menyanyikan lagu Natal atau mendekorasi pohon Natal.

24 Desember 2021 | 12.07 WIB

Ilustrasi dekorasi Natal. Foto: Unsplash.com/Lynda Hinton
Perbesar
Ilustrasi dekorasi Natal. Foto: Unsplash.com/Lynda Hinton

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap negara memiliki tradisi Natal yang berbeda. Beberapa mungkin merayakannya dengan menyanyikan lagu-lagu Natal, mendekorasi pohon Natal dan berpesta dengan banyak orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Di luar itu, ada beberapa negara yang memiliki tradisi berbeda saat perayaan Natal. Berikut beberapa tradisi Natal yang menarik:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Swedia

Patung kambing Yule, REUTERS

Kambing Yule adalah simbol Natal di Swedia. Pada 1966, seseorang memiliki ide dengan membuat kambing jerami raksasa yang sekarang disebut sebagai Kambing Gävle. Kambing jerami itu memiliki tinggi lebih dari 42 kaki, lebar 23 kaki, dan berat 3,6 ton. Kini setiap tahun, kambing raksasa itu dibuat untuk memeriahkan Natal.

Filipina

Setiap tahun, kota San Fernando mengadakan Festival Lentera Raksasa atau Ligligan Parul yang sinarnya melambangkan Bintang Betlehem.

Jepang

Menu Natal di KFC yang hanya dijual di Jepang. Foto: @kfc_japan

Warga Jepang merayakan Natal dengan berkumpul di meja untuk makan malam. Mereka pergi ke Kentucky Fried Chicken dan menyantapnya bersama. Tradisi ini ada sejak 1974 dengan sebutan "Kurisumasu ni wa kentakkii!" atau "Kentucky untuk Natal!"

Islandia

Islandia merayakan Natal selama 13 hari. Setiap malam sebelum Natal, anak-anak Islandia dikunjungi oleh 13 Yule Lads. Mereka akan meletakkan sepatu kecil di depan pintu. Bagi anak yang beruntung mereka akan mendapatkan permen yang enak, tetapi jika anak itu tidak beruntung mereka akan mendapatkan sepatu kecil mereka penuh dengan kentang busuk.

Finlandia

Pada pagi Natal, keluarga di Finlandia akan makan bubur yang terbuat dari nasi dan susu dengan kayu manis dan mentega. Siapa yang menemukan almond di dalam mangkuk buburnya adalah "pemenang" tetapi beberapa keluarga terkadang tidak benar-benar menaruh almond di dalam salah satu bubur mereka. Itu karena orang tua tidak ingin anaknya bertengkar.

Selandia Baru

Pohon Natal Selandia Baru adalah Pohutukawa, pohon cerah pada bulan Desember dan memberikan keteduhan selama berhari-hari. Mereka akan menyanyikan lagu Natal dalam bahasa Inggris dan Maori. Setiap keluarga akan berkumpul di depan panggangan untuk membakar makanan laut segar, daging dan sayuran dengan santai.

Denmark

Rumah warga Denmark akan dihiasi dengan karakter takhayul yang disebut nisser dan dipercaya dapat memberikan perlindungan bagi pemilik rumah. Pada malam Natal, mereka akan meletakkan pohon Natal di tengah rumah mereka lalu menari sambil menyanyikan lagu Natal.

Norwegia

Dimulai 3 Desember, keluarga di Nowegia akan merayakan Natal di sejumlah bar dan restoran lokal. Sementara keluarga yang lain pada 23 Desember dapat merayakannya dengan ritual masing-masing termasuk menghias pohon, membuat rumah roti jahe dan makan puding nasi panas.

Irlandia

Warga Irlandia akan meninggalkan lilin merah tinggi di jendela depan selama semalaman. Lilin itu merupakan simbol kehangatan dan perlindungan yang menyambut musim liburan. Makanan yang disajikan saat Natal termasuk angsa panggang, sayuran, cranberry dan kentang.

Polandia

Keluarga di Polandia pada malam Natal akan berbagi oplatek (Christmas wafer). Masing-masing anggota keluarga akan memecah sepotong sesuai dengan ucapan Selamat Natal.

SHELAMITA AZZAHRA | COUNTRY LIVING

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus