Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - sangat populer dengan kekayaan budaya dan kesenian. Salah satu bentuk kesenian yang paling menarik adalah tari. Tari Bali memiliki berbagai jenis, fungsi, dan makna yang berbeda-beda. Selain itu, sejarahnya cukup panjang namun selalu populer seiring dengan perkembangan zaman. Tari Bali dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu tari wali, tari bebali, dan tari balih-balihan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tari wali adalah tari sakral dan hanya boleh ditampilkan di pura atau tempat suci. Tari bebali adalah tari semi-sakral dan biasanya ditampilkan di halaman pura atau tempat umum. Sementara Tari balih-balihan adalah tari yang bersifat hiburan dan dapat ditampilkan di mana saja. Untuk itu, mari ketahui 11 tari Bali populer beserta makna dan sejarahnya dibawah ini.
1. Tari Kecak
Gambarkan pertarungan antara Rama dan Rahwana dalam cerita Ramayana. Tari Kecak ini tidak menggunakan alat musik, melainkan suara berbunyi “cak cak cak” yang dihasilkan oleh ratusan suara penari laki-laki yang duduk melingkar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tari ini berasal dari ritual Sanghyang, yaitu kesenian sakral yang bermakna untuk membersihkan desa dari pengaruh roh jahat. Tari Kecak mulai dipopulerkan sebagai tari pertunjukan pada tahun 1930-an oleh seniman Bali, I Wayan Limbak, bersama dengan pelukis Jerman bernama Walter Spies.
2. Tari Puspanjali
Berguna sebagai tari penyambutan yang ditampilkan oleh sekelompok penari wanita dengan membawa bunga-bunga. Tarian ini bermakna sebagai bentuk rasa hormat dan sukacita kepada tamu yang datang ke Bali.
Tari Puspanjali terinspirasi dari upacara Pujawali, yaitu persembahan bunga kepada dewa-dewi di pura. Tari Puspanjali ini diciptakan pada tahun 1971 oleh seniman Bali bernama I Nyoman Wenten, bersama dengan istrinya yakni Nanik Wenten.
Tari Puspanjali. Foto: Youtube Aneka Record.
3. Tari Trunajaya
Ekspresikan kejantanan dan kegagahan pemuda Bali. Tari Trunajaya ini ditampilkan oleh seorang penari laki-laki dengan gerakan yang tegas, dinamis, dan penuh percaya diri.
Tarian tersebut bermakna sebagai keterampilan penari dalam menguasai irama gamelan gong kebyar. Tari Trunajaya diciptakan pada tahun 1942 oleh seniman Bali yaitu I Ketut Marya, atau lebih dikenal dengan nama I Mario.
4. Tari Barong
Ceritakan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan. Tari Barong menampilkan sosok binatang mistis yang melambangkan kebaikan, sementara Rangda adalah sosok penyihir jahat yang menyeramkan.
Tari Barong merupakan salah satu tarian sakral di Bali yang digunakan untuk mengusir roh-roh jahat dan membawa keselamatan bagi desa. Tari Barong memiliki berbagai jenis, seperti Barong Ket, Barong Macan, Barong Bangkal, dan lain-lain.
5. Tari Pendet
Seni persembahan yang ditampilkan oleh sekelompok penari wanita dengan membawa bokor atau canang sari yang berisi bunga-bunga disebut sebagai tari pendet.
Tarian tersebut bermakna sebagai ungkapan rasa syukur dan penghormatan kepada dewa-dewi yang turun ke dunia. Tarian ini biasanya dipentaskan di halaman pura sebagai bagian dari upacara keagamaan dan telah ada sejak abad ke-16, hingga dijuluki sebagai salah satu tarian tertua di Bali.
6. Tari Legong
Tampilkan makna keanggunan dan keindahan dari para penari wanita muda. Tari Legong biasanya ditampilkan oleh dua atau tiga orang penari dengan gerakan yang halus, lincah, dan serasi.
Menariknya, tarian tersebut menampilkan ekspresi wajah yang bervariasi sesuai dengan cerita yang dibawakan. Tari Legong berasal dari mimpi raja Sukawati pada abad ke-18, yang melihat dua gadis cantik menari diiringi gamelan.
Penari saat menampilkan tarian Legong Mesatya dari Bali saat pagelaran wastra dan budaya di Kampus Kebun Loka Hejo Grand Smesco Hils, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Ahad, 11 April 2021. Kegiatan tersebut merupakan aksi budaya nusantara dari rangkaian kegiatan menyambut hari Kartini. TEMPO/M Taufan Rengganis
7. Tari Janger
Gambarkan kemesraan dan keromantisan antara pemuda dan pemudi Bali. Tarian Janger ditampilkan oleh sepuluh pasang penari laki-laki dan perempuan dengan gerakan yang dinamis, energik, dan penuh semangat.
Tarian tersebut menampilkan nyanyian yang disebut Janger, yaitu lagu berbahasa Bali dengan irama cepat dan riang. Tari Janger diciptakan pada tahun 1930-an, bermakna sebagai hiburan bagi para pekerja yang sedang istirahat.
8. Tari Oleg Tamulilingan
Perilaku kawin lebah madu digambarkan dalam tarian oleg tamulilingan. Tarian ini ditampilkan oleh sepasang penari laki-laki dan perempuan dengan gerakan yang menggoda, menggigit, dan berputar-putar.
Uniknya, tarian tersebut menampilkan kostum yang berwarna kuning dan hitam, serta hiasan bunga di kepala. Tari Oleg Tamulilingan diciptakan pada tahun 1952 oleh seniman Bali bernama I Ketut Marya, atau I Mario, atas permintaan seorang pelukis Belanda yakni Rudolf Bonnet.
9. Tari Sanghyang Dedari
Libatkan roh suci yang merasuki tubuh dua orang gadis muda yang belum baligh. Tari Sanghyang Dedari bermakna sebagai permohonan masyarakat atas kesuburan, kesehatan, dan keselamatan bagi desa.
Tarian ini tidak menggunakan alat musik, melainkan suara kidung yang dinyanyikan oleh para pemangku. Tari Sanghyang Dedari berasal dari ritual Sanghyang, yaitu kesenian sakral yang bertujuan untuk membersihkan desa dari pengaruh roh jahat.
Tari Sanghyang Dedari yang dipentaskan pada 2006. Foto: Casey Yancey/Flickr.com
10. Tari Joged Bumbung
Undang penonton untuk ikut menari bersama penari disebut sebagai Tari Joged Bumbung. Tarian ini ditampilkan oleh seorang penari wanita dengan gerakan yang menggoyang pinggul dan pinggang.
Tarian tersebut juga menampilkan alat musik bambu bernama bumbung, yang dimainkan dengan cara dipukul. Tari Joged Bumbung diciptakan pada tahun 1940-an sebagai hiburan rakyat di saat-saat sulit.
11. Tari Topeng
Gunakan topeng sebagai atribut utama dalam gerakan tari yang ditampilkan. Tarian ini menceritakan berbagai karakter dan cerita rakyat Bali. Tarian Topeng biasanya ditampilkan oleh seorang penari laki-laki yang dapat memerankan beberapa karakter dengan mengganti topengnya.
Tari Topeng memiliki berbagai jenis, seperti Topeng Pajegan, Topeng Sidakarya, Topeng Prembon, dan lain-lain. Tari Topeng di Bali telah populer sejak zaman Raja Jaya Pangus abad ke 10 Masehi yang diciptakan oleh I Wayan Tangguh.
NUR QOMARIYAH