Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

2 Insiden Turbulensi Baru-baru Ini, Pakar Ingatkan Pentingnya Pakai Sabuk Pengaman

Setelah Singapore Airlines, Qatar Airways dilaporkan mengalami turbulensi baru-baru ini dan mengakibatkan 12 orang terluka

26 Mei 2024 | 22.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi turbulensi pesawat. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak dua belas orang terluka dalam penerbangan Qatar Aiways. Pesawat yang berangkat dari Doha ke Irlandia itu mengalami turbulensi saat mengudara di atas Turki. Namun berhasil mendarat dengan selamat dan sesuai jadwal di Bandar Dublin, Irlandia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut keterangan Bandara Dublin, pada Minggu 26 Mei 2024, korban yang mengalami cedera terdiri dari enak penumpang dan enam awak pesawat. Korban-korban tersebut langsung mendapat pertolongan dari layanan darurat, termasuk kepolisian dan departemen pemadam kebakaran dan penyelamatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara seorang penumpang pesawat itu mengatakan kepada stasiun penyiaran Irlandia, bahwa turbulensi berlangsung kurang dari 20 detik, dan terjadi saat layanan makanan dan minuman.

Insiden ini hanya berselang lima hari usai pesawat Singapore Airlines mengalami hal serupa. Pesawat yang mengangkut 211 penumpang dan 18 awak mengalami turbulensi dan mendadak darurat di Bangkok, Thailand.

Pentingnya memakai sabuk pengaman

Turbulensi dapat terjadi saat pesawat melewati aliran udara yang terganggu. Saat terjadi turbulensi kabin akan terasa berguncang. Dalam jenis turbulensi yang parah dapat menyebabkan barang-barang di atas kompartemen berjatuhan dan penumpang terpelanting dari kursi pesawat. 

Sebab itu mantan pilot senior, Terry Tozer, penulis Confessions of an Airline Pilot - Why Planes Crash, mengingatkan agar tetap menggunakan sabuk pengaman selama berada di pesawat. Meskipun pada penerbangan jarak jauh, penumpang ingin ke toilet atau awak kabin harus berpindah-pindah sepanjang waktu. "Selalu ada cara untuk mengurangi resiko bahaya saat terjadi turbulensi," katanya. 

Jay Robert, yang pernah bekerja sebagai awak kabin senior di Emirates dan menjalankan jaringan Cabin Crew Lounge Fly Guym juga mengingatkan hal serupa. Apalagi kalau melihat awak kabin duduk dan tanda sabuk pengaman menyala, dia mengatakan sebaiknya tetap duduk di kursi dan kencangkan sabuk pengaman. 

Selain itu, penumpang  dapat memeriksa kemungkinan terjadi turbulensi pada rute penerbangannya melalui situs web Turbli.com. Situs yang juga digunakan pilot dan maskapai penerbangan untuk merencanakan penerbangan. Situs tersebut akan  menunjukkan perkiraan turbulensi pada peta interaktif. Setelah memasukkan nomor penerbangan, muncul grafik turbulensi statis untuk perjalanan tersebut, termasuk seberapa mulus perjalanan itu.

"Pahami di mana turbulensi ekstrem paling mungkin terjadi, seperti di sekitar khatulistiwa dan aliran jet utara di Pasifik dan Atlantik," ujar Nicky Kelvin, editor di situs perjalanan The Points Guy. 

Penumpang juga dapat memilih tempat duduk tertentu yang paling sedikit merasakan efek guncangan turbulensi. Menurut Terry, tempat duduk di atas sayap adalah yang paling minim guncangan. Sedangkan Nicky Kelvin menyarankan agar hindari kursi dekat dapur, yang memiliki banyak barang di dalamnya, sebaliknya pilih kursi dekat jendela.

"Pertimbangkan tempat duduk dekat jendela untuk menghindari berada tepat di bawah kompartemen di atas kepala, yang dapat terbuka saat terjadi turbulensi ekstrem," ujarnya.

STRAITS TIMES | DAILY MAIL 

Yunia Pratiwi

Yunia Pratiwi

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus