Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Mandalika memiliki lahan seluas 1.175 hektare. Dari luasan tersebut, hampir 200 hektare tersedia untuk keperluan properti, seperti hotel bintang lima, hotel bintang empat, pompa bensin, dan area komersial lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), M Abdulbar M Mansoer memperkirakan, pengembangan KEK Mandalika bakal menyerap hampir 5.000 tenaga kerja lokal secara bertahap dalam lima tahun ke depan. "KEK Mandalika juga akan mampu menaikkan Produk Domestik Regional Bruto sektor pariwisata NTB," kata Abdulbar dalam keterangan tertulis, Minggu 7 Maret 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 2045, dia memperkirakan pengembangan KEK Mandalika mampu mencatat pendapatan PDRB Rp18,8 triliun. Sedangkan tanpa pembangunan, PDRB Mandalika sekitar Rp 11,4 triliun. Ditambah lagi rencana perhelatan internasional yang akan berlangsung di sana, di antaranya MotoGP Mandalika dan L'Etape pada Oktober 2021.
Foto area ruas jalan gerbang barat Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB. ANTARA/Ahmad Subaidi
Untuk menyambut agenda pariwisata dunia itu, Abdulbar melanjutkan, berbagai pembangunan infrastruktur di KEK Mandalika terus dikebut. Mulai dari pembangunan street circuit sampai amenitas, seperti hotel dan beach club. Dia optimistis kegiatan pariwisata akan bergerak lebih baik setelah proses vaksinasi Covid-19 rampung.
Sejumlah infrastruktur di kawasan KEK Mandlika dan sekitarnya dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pembangunan itu meliputi jalan bypass Bandara Internasional Lombok - The Mandalika sepanjang 17,4 kilometer, lebar 50 meter yang terdiri dari empat lajur, lengkap dengan trotoar dan median jalan senilai Rp 814 miliar; pengendali banjir KEK Mandalika sepanjang 5 kilometer dengan anggaran Rp 75 miliar; 750 homestay di Kabupaten Lombok Tengah; program rumah swadaya sebanyak 2.300 unit.
Kementerian PUPR akan membangun Promenade di Desa Gerupuk, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, dan membangun rumah susun dengan 80 kamar dan rumah khusus sebanyak 48 unit. Rumah susun dan rumah khusus itu akan ditempati oleh pekerja pariwisata di sekitar kawasan KEK Mandalika.