Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

5 Nama Sebelum Jadi Jembatan Youtefa Papua, Perjalanan 3,5 Jam Jadi 30 Menit

Jembatan Youtefa membentang sepanjang 732 meter dan proses pembangunannya memakan waktu empat tahun dengan lengkungan dari Surabaya.

12 Maret 2021 | 11.03 WIB

Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi menikmati pemandangan Teluk Youtefa ketika meninjau proyek pembangunan Jembatan Holtekamp di Jayapura, Papua, Kamis (12/4). Kemesraan pemimpin negara itu tak hanya ditunjukkan saat meninjau jembatan, keduanya bahkan berboncengan dengan motor listrik dalam kunjungan kerja tersebut. Twitter.com/Kemensetnegri
Perbesar
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi menikmati pemandangan Teluk Youtefa ketika meninjau proyek pembangunan Jembatan Holtekamp di Jayapura, Papua, Kamis (12/4). Kemesraan pemimpin negara itu tak hanya ditunjukkan saat meninjau jembatan, keduanya bahkan berboncengan dengan motor listrik dalam kunjungan kerja tersebut. Twitter.com/Kemensetnegri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jembatan Youtefa merupakan ikon baru Kota Jayapura, Papua. Presiden Joko Widodo meresmikan jembatan berwarna merah ini pada 28 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jembatan Youtefa membentang sepanjang 732 meter dan proses pembangunannya dimulai sejak 2015. Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan, ada lima pilihan nama sebelum akhirnya pemerintah menetapkan nama Jembatan Youtefa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Usulan nama-namanya adalah Jembatan Hamadi, Jembatan Holtekamp, Jembatan Papua Bangkit, Jembatan Merah Putih, dan Jembatan Youtefa," kata Hari Suroto kepada Tempo, Jumat 12 Maret 2021. Usulan nama-nama itu tentu tak lepas dari kondisi sosial, budaya, dan geografis di sekitar jembatan.

Jembatan Youtefa membentang di atas Teluk Youtefa. Jembatan ini menghubungkan pusat Kota Jayapura dengan Distrik Muara Tami. Dengan melewati jembatan ini, perjalanan dari Kota Jayapura, Papua, ke perbatasan Papua Nugini di wilayah Skouw terpangkas dari 3,5 jam menjadi 30 menit.

Nama Youtefa berasal dari bahasa setempat. Istilah Youtefa berasal dari bahasa Nafri. Suku Nafri bermukim di tepi Teluk Youtefa. Yo berarti kampung, te berarti pergi dan faa juga berarti kampung. Yotefa artinya pergi dari Kampung Nafri ke kampung di tengah laut.

Suasana pembangungan proyek Jembatan Youtefa yang melintang di atas Teluk Youtefa di Jayapura, Papua, 13 November 2017. ANTARA FOTO

Ada dua kampung di tengah Teluk Youtefa, yaitu Kampung Tobati dan Kampung Enggros. Yotefa berarti dari Kampung Nafri pergi ke Kampung Tobati atau Kampung Enggros. Seluruh rumah di Kampung Tobati dan Kampung Enggros berupa rumah panggung di atas permukaan air.

Teluk Yotefa berada di wilayah garis pantai Kota Jayapura. Letaknya di ceruk kecil dalam Teluk Yos Sudarso. Pada masa pemerintahan Belanda, Teluk Yos Sudarso bernama Humboldt Bay atau Teluk Humboldt.

Teluk Humboldt atau Teluk Yos Sudarso ini terletak di pantai utara Papua, sebelah barat perbatasan Provinsi Papua dengan Papua Nugini. Nama Teluk Humboldt diberikan oleh pelaut Perancis, Jules Dumont d'Urville yang berkunjung ke pesisir utara Papua pada 1827. Humboldt adalah nama seorang ahli ilmu alam terkenal dari Jerman, Alexander von Humboldt. Dia sahabat Jules Dumont d'Urville.

Adapun usulan nama Jembatan Hamadi mengambil nama salah satu pantai di Teluk Youtefa. Pantai Hamadi merupakan destinasi wisata di pintu masuk Jembatan Youtefa. Dari lima nama tadi, akhirnya dipilih nama Jembatan Youtefa berdasarkan saran dari tokoh adat setempat dan sesuai dengan kearifan lokal.

Jembatan Youtefa juga merupakan jembatan pertama yang lengkungan yang dibuat utuh di Surabaya, Jawa Timur. Lengkungan ini dibawa ke Papua dan disusun di sana. Museum Rekor Indonesia atau MURI mencatatnya sebagai jembatan dengan pembuatan di tempat berbeda.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus