Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tanggal merah libur Imlek 2025 berdekatan dengan Isra Mikraj. Cukup panjang masa liburan menjelang akhir bulan ini dari tanggal 25 Januari hingga 29 Januari. Berikut rekomendasi destinasi wisata di berbagai daerah untuk liburan Imlek dan Isra Mikraj.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Pecenongan, Jakarta
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pecenongan salah satu kawasan legendaris di Jakarta yang sangat populer, terutama saat perayaan Imlek. Kawasan yang berada di daerah Gambir, Jakarta Pusat ini dikenal sebagai tempat kuliner yang lengkap mulai dari makanan yang dijual oleh para pedagang kaki lima hingga restoran.
2. Pulau Kemaro, Palembang
Perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Pulau Kemaro dimeriahkan dengan pertunjukan seni seperti barongsai, wayang orang Cina, dan kesenian tradisional. Sejarah perayaan Imlek di pulau ini terkait dengan kisah cinta Pangeran Cina Tan Bun An dan Putri Raja Palembang Siti Fatimah. Bangunan Kelenteng Soei Goeat Kiong telah berdiri sejak tahun 1962. Pulau Kemaro juga memiliki pagoda 9 lantai yang dibangun pada 2006.
3. Lagoon Ancol, Jakarta
Pada hari libur nasional dalam rangka Isra Mikraj dan Imlek serta akhir pekan Lagoon Ancol bisa menjadi tujuan di tengah kepadatan Jakarta. Berkunjung ke tempat wisata ini akan masa liburan Imlek dan Isra Mikraj makin menyenangkan. Selain menikmati area pantai, pengunjung juga bisa menyaksikan pertunjukan barongsai meja, lighting show, liong, bian lian, dan tari kipas.
4. Makam Sunan Gunung Jati, Cirebon
Sunan Gunung Jati salah satu walisongo yang berperan dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Ulama ini dimakamkan di Cirebon, Jawa Barat. Makam Sunan Gunung Jati memiliki rancangan arsitektur bergaya Arab, Jawa, dan Cina yang dipadukan menjadi satu gaya arsitektur.
Kompleks Makam Sunan Gunung Jati, Makam Kasepuhan dan Kanoman, serta Masjid Agung Sang Cipta Rasa di Alun-alun Cirebon menjadi destinasi utama. Pengunjung biasanya melakukan ziarah sekaligus berwisata religi.
5. Masjid Merah Panjunan
Masjid Merah di Panjunan bangunan berdinding merah tanpa kubah mencerminkan perpaduan budaya Arab, Cina, dan Nusantara. Pada 1480 didirikan oleh Pangeran Panjunan. Masjid ini telah menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa sejarah, termasuk pertemuan tertutup para wali pada masa kolonial Belanda.
Hanin Marwah Nurkhoirani, Novita Andrian, Putri Safira Pitaloka berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Libur Awal Tahun di Taman Mini Indonesia Indah