Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno, biasa dipanggil Bung Karno, serta pejuang kemerdekaan lainnya sempat ditangkap dan diasingkan di beberapa tempat di luar Pulau Jawa. Mereka semua diasingkan Pemerintah Hindia Belanda, sebagai imbas kegigihan mereka berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. Menurut Belanda, ide dan kontribusi pemikiran Soekarno dianggap sebagai penghalang tujuan utama penjajah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kenyataannya di tempat pengasingan itu, Soekarno tetap melanjutkan cita-cita perjuangannya dengan membangun konsolidasi pemuda Indonesia demi terwujudnya kemerdekaan. Pengasingan tidak mematikan semangatnya mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini, tempat pengasingan Soekarno menjadi objek wisata. Masyarakat bisa menapak tilas perjuangan Bung Karno dan menyalakan semangat untuk mengisi kemerdekaan Indonesia. Berikut 5 tempat pengasingan Soekarno yang sekarang dijadikan sebagai wisata sejarah.
Penjara Banceuy
Penjara Banceuy terletak di Jalan Banceuy, Bandung. Penjara ini sering digunakan untuk menahan pribumi yang telah melakukan tindakan kriminal dan tahanan politik. Pada saat itu Bung Karno beserta 3 rekannya dari Partai Nasionalis Indonesia (PNI), Maskoen, Soepriadinata, dan Gatot Mangkoepraja ditangkap di Yogyakarta dan kemudian sempat diasingkan ke Penjara Banceuy selama delapan bulan.
Bung Karno sempat menempati sel nomor 5 yang hanya berukuran 2,5 x 1,5 meter dan hanya berisikan kasur lipat dan juga toilet nonpermanen. Sampai saat ini barang-barang yang digunakan Bung Karno selama dipenjara masih tersimpan sangat rapi di dalam kamar.
Patung Proklamator sekaligus Presiden RI pertama di situs bersejarah penjara Banceuy, tempat beliau pernah ditahan di Bandung, Jawa Barat, Ahad, 12 Februari 2023. Disini merupakan penjara tempat Sukarno menyusun pledoi Indonesia Menggugat yang terkenal saat sidang di Landraad. TEMPO/Prima Mulia
2. Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende
Rumah pengasingan Bung Karno ini terletak di Jalan Perwira, Kampung Ambugaga, Kelurahan Kota Raja, Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Bung Karno diasingkan ke rumah ini karena ia dinilai memiliki kegiatan politik yang akan membahayakan Pemerintah Hindia Belanda.
Bung Karno bersama keluarga sempat diasingkan di rumah ini selama empat tahun. Saat diasingkan di rumah ini Bung Karno kerap menggali ide di bawah pohon sukun. Salah satu gagasan besar yang ia ciptakan adalah dasar negara yang akhirnya dirumuskan oleh panitia sembilan menjadi Pancasila 1945.
Saat ini tempat tersebut telah dibuatkan taman perenungan Bung Karno, serta didirikan patung Bung Karno yang sedang duduk merenung di bawah pohon sukun.
3. Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu
Rumah putih bergaya Eropa yang terletak di Jalan Soekarno Hatta nomor 8, RT 5 RW 2, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu menjadi salah satu bangunan bersejarah yang menjadi saksi kemerdekaan Indonesia. Awalnya rumah tersebut milik pengusaha penyalur bahan pokok untuk Belanda yaitu Tjang Tjeng Kwat.
Belanda menyewa rumah tersebut untuk mengasingkan Bung karno. Pada saat itu Bung karno diasingkan bersama istrinya, Inggit Garnasih dan anak angkatnya yaitu Ratna Djuami.
Bung Karno menempati rumah ini sejak 1938 sampai 1942. Selain itu, Bung Karno memanfaatkan tempat pengasingan tersebut bukan sekadar tempat tinggal. Ia kerap menggelar pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat Bengkulu.
Rumah kediaman Bung Karno selama pengasingan di Kota Bengkulu pada 1938-1942. rumah yang mempertemukannya dengan ibu negara pertama Indonesia Fatmawati. TEMPO/Phesi Ester
4. Rumah Pengasingan Soekarno di Rengasdengklok
Rumah pengasingan ini adalah milik keluarga Dijau Kie Song yang berada di Kampung Bojong Tugu, Kelurahan Rengasdengklok, Kecamatan Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat. Rumah ini menyimpan sejarah tentang proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Rumah ini juga menjadi tempat perundingan antara pemuda seperti Sukarni, Wikana, Chaerul Saleh, dan Soekarno untuk segera melakukan Proklamasi Kemerdekaan. Sampai saat ini barang-barang yang dulu sempat dipakai oleh Soekarno, Ibu Fatmawati, dan Guntur Soekarno Putra masih tertata dengan rapih.
5. Lapas Sukamiskin
Penjara Sukamiskin dibangun pada 1918 yang dirancang oleh arsitek yang bernama Prof. CP Wolff Scjoemaker. Penjara bergaya arsitektur Eropa ini berlokasi di Jalan A.H. Nasution no 114, Bandung.
Bung Karno diasingkan ke Lapas Sukamiskin karena berkonflik dengan putusan Belanda. Soekarno ditempatkan di kamar nomor 1 Blok Timur Atas. Kini kamar yang sempat ditempatkan oleh Soekarno diberi tulisan "Bekas Kamar Bung Karno."
Pilihan Editor: Sejarah GBK yang Dibangun Era Presiden Soekarno