Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman kebudayaan yang ada di setiap daerahnya. Keanekaragaman kebudayaan ini berupa bahasa, upacara, kesenian dan adat istiadat. Tak terkecuali dengan tradisi pemakaman.
Tradisi pemakaman di setiap budaya tentu berbeda-beda, dan umumnya tradisi tersebut untuk menghormati dan menjunjung nilai-nilai leluhur. Bahkan di tengah era yang penuh dengan teknologi seperti sekarang, masih banyak masyarakat yang tetap berpegang teguh pada tradisi pemakaman. Berikut 5 tradisi pemakaman yang ada di Indonesia:
1. Batu Lemo, Toraja
Melansir laman Direktorat Pariwisata, tradisi Batu Lemo merupakan prosesi pemakaman masyarakat Toraja yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke-16. Nama Lemo berasal dari liang batu pemakaman yang bercorak bintik-bintik menyerupai buah jeruk atau limau.
Kuburan Batu Lemo terletak di tebing dan mengandung makna semakin tinggi makam maka semakin mendekati Tuhan ruhnya. Itulah yang membuat masyarakat membangun makam di atas tebing batu.
Jenazah di Batu Lemo sengaja berhiaskan patung pahat, yang disebut dengan Tao-tao. Patung pahatan ini merupakan simbol orang yang meninggal dan akan diletakkan berdampingan dengan anggota kerabat lainya.
2. Ngaben, Bali
Tradisi Ngaben berasal dari kebudayaan Bali dan merupakan upacara kremasi ajaran Hindu di Bali. Melansir dari Bali.com, ritual Ngaben bermakna pelepasan roh atau atman yang dibebaskan dari ikatan dunia material dan dapat menyatu dengan Ida Sang Hyang Widhi.
Biasanya, orang yang meninggal tidak langsung dikremasi tetapi dilakukan penguburan sementara. Hal itu biasanya dilakukan jika ada keterbatasan sumber daya dan biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan ritual Ngaben. Selain itu, juga bisa karena harus menunggu hari yang tepat baik dalam penanggalan Bali.
3. Tiwah, Kalimantan Tengah
Dalam tesis Magister Arsitektur Pariwisata UGM yang berjudul Pesta Tiwah Dayak Ngaju: Prosesi, Transformasi dan Identifikasi Elemen-Elemen Sumber Daya Budaya Pembentuk Daya Tarik Wisata tahun 2015, dijelaskan bahwa Ritual Pesta Tiwah adalah upacara penguburan sekunder masyarakat Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah.
Ritual ini untuk mengantarkan roh nenek moyang menuju dimensi transenden yang disebut Lewu Tatau. Pesta Tiwah merupakan salah satu tradisi unik yang berkembang menjadi warisan kebudayaan religi masyarakat Dayak Ngaju. Tradisi ini telah mengalami beberapa kali proses transformasi sejalan dengan perubahan kehidupan sosial budaya masyarakat Dayak Ngaju.
4. Brobosan, Jawa
Ternyata, di pulau Jawa juga terdapat tradisi pemakaman yang disebut Brobosan. Dalam jurnal berjudul Tradisi Brobosan dalam Upacara Kematian Masyarakat Jawa di Kelurahan Rajabasa Raya yang ditulis oleh Tia Damayanti, Henry Susanto, dan Yustina Sri Ekwandari tahun 2019, menjelaskan budaya Brobosan adalah simbol penghormatan dari sanak keluarga terhadap salah satu keluarganya yang telah meninggal.
Prosesi ini dilakukan ketika jenazah akan diberangkatkan ke kuburan dan akan dipikul oleh empat orang yang berdiri sejenak di depan rumah. Kemudian anak cucu dari orang yang baru meninggal akan berjalan di bawah jenazah sebanyak tujuh kali.
Brobosan ini hanya dilakukan bagi jenazah yang sudah menikah, sedangkan jika yang meninggal belum menikah maka tak ada Brobosan.
5. Waruga, Minahasa
Melansir dari laman Indonesia.go.id, Waruga berasal dari dua kata “waru” yang berarti “rumah” dan “ruga” yang berarti “badan”. Secara harfiah, waruga berarti rumah tempat badan yang akan kembali ke surga.
Saat jenazah dimasukkan ke dalam waruga, jenazah akan berada dalam posisi tumit yang bersentuhan dengan bokong, dan mulut seolah mencium lutut. Persis seperti posisi bayi dalam rahim. Bagi masyarakat Minahasa, filosofi dari posisi ini adalah manusia mengawali kehidupan dengan posisi bayi dalam rahim. Maka semestinya mengakhiri hidup juga dalam posisi yang sama.
Itulah 5 tradisi pemakaman yang unik dari daerah-daerah di Indonesia yang memiliki makna dan filosofi berbeda. Mulai dari Ngaben di Bali hingga Waruga di Minahasa.
Pilihan Editor: Mengenal Ngaben, Tradisi Pembakaran Mayat di Bali, Begini Urutannya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini