Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mendaki gunung paling mematikan di dunia bisa dikatakan sebagai prestasi yang tidak bisa dicapai banyak orang. Terutama mencapai puncak K2, salah satu gunung yang paling sulit didaki dan ditakuti di dunia. Selain tinggi, gunung ini memiliki cuaca ekstrem yang menantang. Gunung K2 terletak di wilayah terpencil di perbatasan Pakistan dan Tiongkok.
Dilansir dari The Telegraph, Gunung K2 menjadi bagian dari kelompok 14 gunung dengan ketinggian lebih dari 8.000-an mdpl yang dikenal dengan predikat "the fourteen of eight thousanders". K2 berdiri di perbatasan antara Pakistan dan Republik Rakyat Cina di wilayah Gilgit–Baltistan di utara Pakistan dan di wilayah otonomi Tajik Taskhurgan di Xinjiang, Cina. Keberhasilan memuncakinya dianggap menjadi "pride" tersendiri di kalangan para pendaki gunung elit profesional.
Tentang Gunung K2
1. Selisih 238 Meter dari Everest
Dilansir Britannica, K2 menjulang dengan ketinggian 8.611 mdpl. K2 hanya memiliki selisih sekitar 238 meter dari puncak Sagarmatha atau yang dikenal dengan Gunung Everest (8.849 mdpl) sebagai gunung tertinggi di dunia. Karenanya K2 merupakan gunung tertinggi kedua di dunia setelah Everest. Gletser dan salju menutupi gunung dari ketinggian sekitar 4.570 mdpl hingga puncaknya. Pada 31 Juli 1954, pendaki gunung Italia, Lino Lacedelli dan Achille Compagnoni, berhasil menjadi orang pertama yang menaklukan puncak Gunung K2.
2. Nama Savage Diberikan George Bell
Nama Gunung Savage untuk K2 diberikan oleh George Bell, seorang pendaki Amerika yang mendaki Gunung K2 pada 1952. Bell mengatakan bahwa "K2 adalah gunung buas yang mencoba membunuhmu". Beberapa bahkan mengatakan bahwa pendakian K2 memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. K2 ditakuti karena cuacanya yang tidak dapat diprediksi. Dibandingkan mendaki Gunung Everest, hanya 350 orang yang telah berdiri di puncak K2 pada 2018 sejak puncaknya pertama kali didaki pada 1954.
3. Semua Rute di Sisi Pakistan
Semua rute pendakian utama ke puncak K2 terletak di sisi Pakistan. Mayoritas pendaki yang mendaki Gunung K2 melakukannya melalui rute standar yang disebut Abruzzi Spur. Rute ini menampilkan beberapa level paling terkenal, yaitu House's Chimney, Black Pyramid, Shoulder, dan terakhir Bottleneck yang terkenal. Hambatan terberat adalah saat hampir menuju puncak yang disebut salah satu pendakian vertikal terberat.
4. Pendaki Tewas Pertama dari Spanyol
Pendaki tewas pertama di Gunung K2 adalah Sergio Mingote, seorang pendaki besar dari negeri Catalan, Spanyol. Mingote adalah salah satu pendaki terbaik dunia yang telah membukukan enam pendakian puncak delapan ribu meter yang dikenal juga dengan istilah Mahkota Himalaya. Sergio Mingote tewas pada 16 Januari 2020. Ia tewas dalam perjalanan turun dari Camp I menuju base camp. Sebelumnya Mingote sudah mencapai Camp III dan berencana melakukan pemuncakan, dikutip dari Indonesiana.
5. Mendapatkan Nama pada 1856
K2 mendapatkan namanya pada 1856. Kala itu, Thomas George Montgomerie, seorang perwira Inggris yang bekerja untuk Great Trigonometrical Survey of India mendaki gunung kecil di Kashmir. Dia melihat dua puncak menonjol yang berjarak lebih dari 200 kilometer di Karakoram dan menamakannya K1 dan K2. 'K' singkatan dari Karakoram. K1 berganti nama menjadi Masherbrum – nama lokalnya. Namun, K2 sepertinya tidak memiliki nama lokal, kemungkinan karena lokasinya yang terpencil, dikutip dari Telegraph.
6. Pendaki Wanita Pertama Asal Polandia
Dikutip dari Independent, wanita pertama yang mencapai puncak K2 adalah Wanda Rutkiewicz pada 23 Juni 1986. Pendaki asal Polandia ini meninggal pada 1992 saat mencoba mencapai puncak Kangchenjunga dalam upaya untuk menjadi wanita pertama yang mendaki semua 14 ketinggian delapan ribu. Rutkiewicz diyakini meninggal pada usia 49 tahun, ketika mencoba mendaki Kangchenjunga, gunung setinggi delapan ribu orang dan puncak tertinggi ketiga di dunia. Pada Oktober 2019, dia digambarkan dalam a Google coretan.
7. Dijuluki Gunung Liar
Sebagai gunung tertinggi kedua di Bumi, K2 memiliki reputasi terkenal sebagai “Gunung Liar”. Tingkat kematiannya sekitar 66 kematian per 284 pertemuan puncak yang sukses. Gunung K2 memiliki iklim dan topografinya yang sulit diprediksi dan kaku. Pendaki kesulitan mendaki K2 karena punggung bukitnya curam dan pinggirannya kurang rata.
Andika Dwi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Rekor Mendaki Gunung Everest
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini