Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

7 Takjil Tradisional di Indonesia yang Banyak Ditemukan saat Ramadan

Takjil di beberapa daerah Indonesia hanya bisa ditemukan selama Ramadan, seperti kue jongkong dari Medan dan jemunak khas Magelang.

9 Maret 2025 | 16.00 WIB

Es Selendang Mayang. Foto: Cookpad/@citraprayugo_kitchen
material-symbols:fullscreenPerbesar
Es Selendang Mayang. Foto: Cookpad/@citraprayugo_kitchen

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ramadan menjadi momen yang dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Selain penuh berkah, bulan puasa juga identik dengan berbagai hidangan khas yang beberapa hanya muncul di waktu-waktu tertentu sebagai hidangan takjil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Indonesia kaya akan budaya dan tradisi memiliki beragam jenis hidangan takjil khas dari setiap daerah, masing-masing dengan cita rasa serta tekstur unik. Berdasarkan unggahan Instagram Kementerian Pariwisata Indonesia, ada 7 takjil tradisional yang bisa ditemukan di beberapa daerah di Nusantara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

1. Kue jongkong, Medan

Kue jongkong makanan khas masyarakat Melayu di Selat Malaka menjadi salah satu kudapan manis yang populer saat Ramadan. Proses pembuatan yang cukup rumit menjadi membuat itu sulit ditemukan ketika hari-hari biasa. Takjil ini terbuat dari tepung beras yang dicampur santan kelapa serta disiram gula merah. Biasanya, dibungkus menggunakan daun pisang. Kue Jongkong sendiri memiliki kemiripan dengan bubur sumsum, karena punya rasa dan tekstur yang sama.

2. Es selendang mayang, Jakarta

Melansir Jakarta Tourism, es selendang mayang merupakan makanan tradisional khas Betawi yang disantap untuk membantu menghilangkan dahaga. Kudapan tersebut memiliki cita rasa manis-gurih yang bercampur menjadi satu. Dinamakan “selendang” karena sajian penutup ini memiliki beberapa warna lapisan, yaitu hijau, putih, serta merah. Sedangkan “mayang” memiliki arti kenyal dan manis.

Es selendang mayang terbuat dari tepung beras dan hunkwe (tepung kacang hijau), disajikan dingin bersama kuah santan, dan sirop gula merah.

3. Jemunak, Magelang

Jemunak, jajanan tradisional dari Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, ini hanya bisa ditemukan saat bulan puasa. Makanan takjil tersebut terbuat dari bahan dasar singkong, beras ketan, gula merah, serta parutan kelapa. Teksturnya kenyal dan rasa manis dari siraman gula merah cair. Menukil informasi dari jatengprov.go.id, Jemunak memiliki sebuah filosofi, yaitu rasa ikhlas menjalani ibadah puasa akan menghasilkan sebuah keberkahan.

4. Kue kopyor, Bali

Kue kopyor adalah salah satu kudapan khas yang selalu ada selama Ramadan. Olahan dari Kampung Melayu Loloan, Jembrana, Bali ini terbuat dari tepung beras, gula pasir, santan, dan biji mutiara yang dibungkus menggunakan daun pisang. Saat ini, banyak ditemukan modifikasi kue kopyor yang dicampur dengan roti.

5. Kue cerorot, Lombok

Kue cerorot memiliki bentuk layaknya terompet mini yang dibungkus menggunakan janur kelapa. Makanan manis tersebut dibuat dengan bahan dasar tepung beras, gula merah, serta santan. Makanan ini banyak ditemukan saat perayaan seperti Ramadan, Lebaran, maupun acara pernikahan. Mengutip laman Dinas Pariwisata NTB, cara memakan kue cerorot bukan dikupas, tapi dipelintir terlebih dahulu sampai daun pembungkusnya longgar, lalu bagian lancip kue didorong ke atas.

6. Bubur kanji rumbi, Aceh

Mengutip situs Dinas Syariat Islam Aceh, bubur kanji rumbi adalah kuliner ringan khas Serambi Makkah yang disajikan saat buka puasa. Bubur dibuat menggunakan beras, udang, serta aneka rempah. Selama Ramadan, banyak masjid di Aceh yang membagikannya secara gratis kepada masyarakat, salah satunya Masjid Raya Baiturrahman (MRB). Setiap kali memasak, pengurus MRB membutuhkan beras sebanyak 4,5 kg, udang 1 kg, dan berbagai jenis bumbu untuk membuat sajian tersebut.

7. Asida,  Ambon

Asida, makanan ringan khas Ambon ini terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti tepung terigu, gula merah, kapulaga, daun pandan, dan kayu manis. Kudapan manis itu bisa ditemukan di berbagai warung yang menjual menu takjil. Cara membuat Asida tergolong mudah, semua bahan dicampur dan dihaluskan, kemudian dimasak sambil diaduk sampai mengental serta berubah warna menjadi cokelat tua.

NIA NUR FADILLAH

Antara berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus