Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

9.385 Wisatawan ke Taman Nasional Alas Purwo saat Libur Lebaran

Sebanyak 9.383 wisatawan mengunjungi Taman Nasional Alas Purwo selama libur Lebaran dari 28 Maret 2025 hingga 8 April 2025

12 April 2025 | 19.45 WIB

Sejumlah monyet mencari makan di dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 8 Oktober 2021. Alas Purwo (hutan permulaan), diyakini sebagai hutan tertua di ujung tenggara Pulau Jawa, yang memiliki luas sekitar 43.420 hektar. TEMPO/Imam Sukamto
Perbesar
Sejumlah monyet mencari makan di dalam kawasan Taman Nasional Alas Purwo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 8 Oktober 2021. Alas Purwo (hutan permulaan), diyakini sebagai hutan tertua di ujung tenggara Pulau Jawa, yang memiliki luas sekitar 43.420 hektar. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Banyuwangi - Sebanyak 9.383 wisatawan mengunjungi Taman Nasional Alas Purwo atau TNAP libur Lebaran 2025. Menurut Otoritas TNAP jumlah tersebut terhitung sejak 28 Maret 2025 hingga 8 April 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Secara geografis Kawasan TNAP terletak di ujung Timur Pulau Jawa yakni di wilayah pantai Selatan. Sedangkan secara administrasi, taman nasional masuk wilayah pemerintahan Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada empat pintu masuk untuk berkunjung ke taman nasional ini. Tiga pintu di antaranya dari Kecamatan Tegaldlimo yakni Rowobendo, Plengkung, Kucur/Jatipapak. Sementara akses masuk dari Kecamatan Purwoharjo dari Bedul. "Cuma dari Bedul sudah tidak ada penarikan tiket masuk," ujar Farikhin Yanurefa, petugas TNAP kepada Tempo, Sabtu, 12 April 2025.

Taman Nasional Alas Purwo bisa ditempuh dari Kabupaten Banyuwangi atau Kabupaten Jember. Kurang lebih 1,5 jam hingga 2 jam dari Kota Banyuwangi. Sedangkan dari Jember sekitar 3 jam.

Farikhin mengatakan terdapat banyak lokasi obyek dan daya tarik wisata di dalam taman nasional, diantaranya beberapa pantai yang unik. Beberapa pantai itu antara lain Pantai Plengkung, Pantai Triangulasi, Pantai Pancur, Pantai Ngagelan, dan Pantai Parang Ireng. "Pantai Pancur dan Parang Ireng berdekatan," ujar Farikhin. 

Salah satu dari pantai itu memiliki ombak yang potensial untuk berselancang yakni Pantai Plengkung. Ada juga pantai tempat peneluran penyu, pantai yang berpasir putih, terumbu karang. Selain itu ada laguna yang dipenuhi burung migran pada musim-musim tertentu.

Taman Nasional Alas Purwo merupakan kawasan hutan yang mempunyai berbagai macam tipe ekosistem yang tergolong utuh di Pulau Jawa. Ekosistem yang dimiliki mulai dari pantai (hutan pantai) sampai hutan hujan  dataran rendah, hutan mangrove, hutan bambu, savana buatan dan hutan tanaman.

Keanekaragaman hayati flora dan fauna

Keanekaragaman jenis flora darat di kawasan Taman Nasional Alas Purwo termasuk tinggi. Diketahui lebih dari 700 jenis tumbuhan mulai dari tingkat tumbuhan bawah sampai tumbuhan tingkat pohon dari berbagai tipe/formasi vegetasi.  Tumbuhan khas pada taman nasional ini yaitu Sawo Kecik (Manilkara kauki) dan jenis yang dilindungi yaitu Sadeng (Livistoma rotundifolia).

Selain flora, Taman Nasional Alas Purwo juga kaya akan jenis-jenis fauna daratan, baik kelas mamalia, aves dan herpetofauna (reptil dan amfibi). Sampai saat ini teridentifikasi 45 jenis mamalia yang sering dijumpai di kawasan taman nasional tersebut. Di antaranya Banteng (Bos javanicus), Rusa Timor (Rusa timorensis), Ajag (Cuon alpinus), Babi Hutan (Sus scrofa), Kijang (Muntiacus muntjak), Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas), Lutung Budeng (Tracypithecus auratus) dan Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis).  

Sedangkam untuk aves teridentifikasi lebih dari 250 jenis, di antaranya Elang Laut Perut Putih (Haliaeetus leucogaster), Elang Ular Bido (Spilornis cheela), Ayam Hutan Hijau (Galus varius), Ayam Hutan Merah (Gallus gallus), Kuntul Kecil (Egreta garzeta), Rangkong Badak (Buceros rhinoceros), Merak Hijau Jawa (Pavo muticus muticus), Dara Laut Jambul (Sterna bergii) dan Cekakak Jawa (Halcyon cyanoventris). 

Herpetofauna yang terdiri dari kelas amfibi dan reptil, teridentifikasi ada 70 jenis yaitu 17 jenis amfibi dan 53 jenis reptil. Di antara jenis yang ditemukan terdapat 7 jenis reptil yang dilindungi yaitu Penyu Lekang/ Abu-Abu (Lepidochelys olivacea), Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea), Biawak Abu-Abu (Varanus nebulosus), Ular Sanca Bodo (Python bivittatus) dan Buaya Muara (Crocodylus porosus).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus