Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengimbau warga tak perlu berkeliling berpindah-pindah titik demi melewatkan malam pergantian tahun baru 31 Desember 2023 nanti dengan kendaraan bermotor. Imbauan itu untuk membantu menekan kepadatan lalu lintas yang diprediksi bakal terjadi. Apalagi, ada sejumlah acara yang akan digelar di lima kabupaten/kota di Yogyakarta.
15 Titik Pesta Kembang Api di Malam Tahun Baru
Tercatat pada malam pergantian tahun baru nanti, ada 15 titik pesta kembang api yang tersebar di banyak objek wisata di DIY. Dengan waktu pertunjukan dimulai sekitar pukul 22.00 hingga lebih dari pukul 24.00 WIB. "Harapannya, orang yang melihat pertunjukan beserta kendaraannya tidak beranjak berkeliling kota agar tak menambah kepadatan di kota," kata Sultan HB X, Jumat, 22 Desember 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sultan telah meminta berbagai acara menyambut pergantian tahun bisa digelar di kabupaten/kota juga bisa disosialisasikan jauh jauh hari ke masyarakat juga wisatawan. "Kami telah meminta pemerintah kabupaten/kota menciptakan titik-titik acara pada malam pergantian tahun baru untuk mengurai kepadatan masyarakat maupun kendaraan yang masuk Kota Yogyakarta," kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sultan menggambarkan, hari libur Natal dan Tahun Baru kali ini ada kemungkinan DIY akan dikunjungi 4,45 juta orang, baik itu yang hanya lewat maupun yang stay di Yogyakarta. Ia menekankan pemerintah perlu mencermati arus lalu lintas yang datang dan pergi.
Operasi Lilin Progo 2023
Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan mengatakan, ada dua kegiatan besar yang menjadi perhatian Polda DIY pada Operasi Lilin Progo 2023. Dua kegiatan itu adalah pengamanan kegiatan peribadatan dan kegiatan berwisata di wilayah DIY. Operasi Lilin Progo 2023 akan berlangsung selama 12 hari, terhitung sejak tanggal 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2023.
"Langkah pertama yang kami tempuh adalah bagaimana menciptakan keamanan, keselamatan, dan ketertiban dalam berlalu lintas," kata dia. "Karena itu kami mengatur betul lalu lintas di Yogyakarta ini, termasuk membuat rekayasa lalu lintas, utamanya jelang pergantian tahun nanti untuk mengurai kemacetan," ujarnya menambahkan.
Suwondo menuturkan, langkah selanjutnya ialah operasi keamanan dengan melakukan antisipasi kejahatan atau gangguan yang berpotensi terjadi di tengah masyarakat. Selain itu, antisipasi sebagai upaya mitigasi bencana yang berpotensi terjadi pun dilakukan. "Kami berharap masyarakat bisa menikmati hiburan perayaan tahun baru yang ada di sekitar rumahnya saja, apabila tidak sangat perlu, tidak perlu masuk ke wilayah kota," ucapnya.