Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Alasan Lampu Kabin Diredupkan saat Pesawat Lepas Landas dan Mendarat

Sebenarnya lampu di kabin pesawat diredupkan tidak terjadi di setiap penerbangan, tapi ada alasan khususnya

11 April 2024 | 15.00 WIB

Ilustrasi wanita bepergian dengan pesawat terbang. Freepik.com/Jcomp
Perbesar
Ilustrasi wanita bepergian dengan pesawat terbang. Freepik.com/Jcomp

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Saat bepergian dengan pesawat biasanya lampu kabin diredupkan saat pesawat lepas landas dan mendarat. Ternyata ada alasan khusus tentang hal tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sebenarnya lampu di kabin pesawat diredupkan tidak terjadi di setiap penerbangan. Menurut mantan pramugari United Airlines, Sue Fogwell, pramugari hanya mematikan lampu jika di luar gelap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Lampu di kabin diredupkan saat senja dan saat keadaan gelap, sehingga penglihatan Anda dapat menyesuaikan agar lebih mudah mengevakuasi pesawat,” katanya kepada Travel + Leisure.

Mata membutuhkan waktu 20 hingga 30 menit saat transisi dari lingkungan terang ke lingkungan gelap. Dengan begitu  penglihatan akan ebih baik dalam pencahayaan rendah.

Jika mengalami pendaratan darurat dan perlu mengevakuasi pesawat, penumpang pasti ingin mendapatkan peluang terbaik untuk segera keluar. Dengan penglihatan yang paling tajam tentu akan membantu dalam situasi tersebut.  

Fogwell mengatakan ketika mata penyesuaian dengan kondisi gekap dapat  lebih mudah melihat lampu lantai yang menuju ke pintu keluar.

Begitu pula jika di luar terang benderang, pramugari akan menyalakan lampu kabin agar tidak kegelapan saat keluar dari pesawat. Hal ni bertujuan untuk mengoptimalkan kondisi untuk potensi evakuasi.

Selain menyesuaikan lampu kabin saat lepas landas dan mendarat, pramugari akan meminta penumpang untuk menutup meja baki, menyimpan tas, dan mengembalikan kursi ke posisi tegak. Hal ini agar jalur menuju pintu keluar terlihat dengan jelas.

Tak hanya itu, dengan alasan serupa pramugari mungkin juga meminta penumpang membuka tirai jendela. “Menaikkan tirai jendela saat lepas landas dan mendarat memudahkan pramugari menilai bahaya apa pun di luar seperti kebakaran, puing-puing, yang mungkin mengganggu evakuasi darurat,” kata pilot Patrick Smith dari AskThePilot.com.

Federal Aviation Administration mengatakan saat keadaan darurat hanya memiliki waktu 90 detik untuk mengevakuasi seluruh pesawat. Selama 90 detik itu adalah waktu yang sangat penting.

Terutama untuk keberhasilan evakuasi, dari mempersiapkan kabin dan penumpang untuk menghadapi situasi darurat. Baik itu memberikan waktu bagi mata mereka untuk menyesuaikan diri dengan kondisi pencahayaan atau memastikan akses tanpa hambatan ke pintu keluar. 

Fogwell menambahkan ada alasan sederhana mengapa waktu saat lepas landas dan mendarat sangat krusial. "Kecelakaan pesawat biasanya terjadi setelah lepas landas atau mendarat," katanya. Sebab itu saat penerbangan berikutnya, pastikan untuk memperhatikan saat lepas landas dan mendarat demi keselamatan.  

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus